BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Tanjungpinang dituding plin-plan dengan komitmennya--meskipun telah dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani General Manager PLN Kantor Wilayah Riau-Kepulauan Riau, Feby Joko Prihanto, dan Manajer Area PLN Tanjungpinang, Majudin.

Andi Cori Fatahuddin, inisiator gerakan people power yang menggeruduk kantor PLN Tanjungpinang, belum lama ini, menyatakan kesal dengan pihak PLN yang dinilainya main-main dalam membuat komitmen. Akibatnya, kata Cori, masyarakat Tanjungpinang tak lagi mempercayai apapun komitmen yang dibuat PLN.

"Janjinya padam dua kali dan paling lama tiga jam. Tapi tak sesuai komitmen, tetap tiga kali dan ada juga yang empat kali. GM PLN yang katanya bijak itu pun telah melanggar komitmen," ujar Cori saat di kantor PLN, Senin (1/6/2015).

Pertemuan dengan pihak PLN dari pukul 14.00 hingga pukul 18.00 WIB pun tidak ada hasil yang signifikan. Malah, Cori dan rekan-rekan sempat ingin beradu jotos dengan pihak-pihak dari PLN yang disebut Cori sengaja memprovokatori pertemuan tersebut agar menjadi ricuh.

Sementara itu, dari pihak PLN, Majudin, mengatakan, terjadinya pemadaman bergilir yang tidak sesuai dengan jadwal dan komitmen tersebut dikarenakan kekurangan daya hingga 18 MW. "Kami ingin berkomitmen, tapi kami juga punya keterbatasan. Ketika kurang, memang kurang dan kami tidak bisa menambah seenaknya," jelas Majudin.

Lagi-lagi Majudin meminta maaf kepada masyarakat, dan pihaknya berkomitmen bahwa pada tanggal 16 Juni listrik di Tanjungpinang akan kembali normal.

"Mesin dari Singapura sudah tiba hari ini (Senin), sudah dimuat ke PLTD Sukaberenang. Kita targetkan tanggal 7 Juni akan masuk ke sistem. Itu akan menambah daya kita sebesar 10 MW. Pemadaman kita upayakan berkurang," janji Majudin. (*)

Editor: Roelan