logo batamtoday
Sabtu, 27 April 2024
JNE EXPRESS


Prestasi di Parade Tari Jeblok, Seniman Salahkan Minimnya Perhatian Disbudpar Lingga
Rabu, 27-05-2015 | 15:28 WIB | Penulis: Nurjali
 
Norman, seniman sastra, pembaca puisi terbaik di Lingga. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)
 

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Sejumlah seniman di Kabupaten Lingga kecewa dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat selama pelaksanaan parade tari tingkat Prvinsi Kepri yang digelar di Gedung Nasional Dabosingkep, beberapa waktu yang lalu. Disbudpar Lingga dituding tak peduli dengan kegiatan tersebut.

"Kami sangat kecewa dengan perlakuan Disbudpar Kabupaten Lingga. Jangankan memberikan dukungan materil, bahkan dukungan moril pun tidak ada satu pun. Hal ini sangat menyakitkan bagi sejumlah seniman yang berperan pada kegiatan itu," kata Norman, salah satu seniman sastra yang pernah mendapat penghargaan dari Provinsi Kepri, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (27/5/2015).

Menurut dia, ajang tingkat provinsi itu harus mendapat dukungan penuh dari Disbudpar Lingga mengingat Lingga sebagai tuan rumah perhelatan akbar yang dihadiri semua peserta kabupaten/kota di Kepri, minus Kepulauan Anambas. Namun dari persiapan hingga berakhirnya acara tersebut, tak ada dukungan moril dari Disparbud Kabupaten Lingga.

"Kita seharusnya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepri atas kesempatannya memberikan peluang kepada kita untuk menjadi tuan rumah, tapi mengerti kondisi keuangan kabupaten kita saat ini. Hanya yang kita dan masyarakat harapkan bukanlah bantuan materi semata, tapi dukungan moril dan semangat itu lebih besar dari bantuan materi," terang Norman.

Sementara Ketua Sanggar Tualang Tige, Taufik, juga menilai, salah satu penyebab merosotnya prestasi anak-anak Lingga yang ikut berlomba pada kegiatan tersebut adalah akibat minimnya persiapan serta perhatian dari Disbudpar yang sangat mencoreng nama baik Lingga yang selama ini selalu berada di posisi kedua dan ketiga untuk ajang parade tari ini.

"Sebagai tuan rumah minimal kita berada di posisi tiga besar karna tahun sebelumnya kita pernah memimpin di posisi dua dan tiga di ajang parade tari ini. Namun harus kita terima kekalahan ini meskipun sebagai tuan rumah, anak-anak kita tidak dapat memberikan persembahan terbaiknya. Jal ini karna minimnya persiapan dan kita kalah bersaing dengan daerah yang lainnya," ujar Taufik.

"Contohnya para pemusik kita, banyak mengalami kelemahan. Hal ini karna mereka tidak mendapat wawasan tambahan dari dinas terkait," imbuh taufik.

Kepala Disbudpar Kabupaten Lingga, Muhammad Asward, membantah pihaknya tak memperhatikan para seniman lokal. Menurutnya, Disbudpar sebelumnya telah banyak memberikan fasilitas dan bantuan kepada para sanggar tari yang berhasil menjadi juara di Rampai Seni Budaya Melayu (RSBM) yang saat ini mewakili Lingga dia jang provinsi.

Namun tahun ini karena keterbatasan anggaran, Disbudpar tidak dapat berbuat banyak untuk membantu para sanggar tari di Lingga. "Kita juga sudah minta penyelenggaraannya di ibu kota Lingga agar mengirit biaya, tapi pihak provinsi sudah menetapkan di Dabosingkep. Sehingga kami tidak dapat berbuat banyak dengan keterbatasan anggaran yang ada dan kondisi daerah yang tidak stabil," ujar Asward memberi alasan. (*)

Editor: Roelan

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit