BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pinu (BPM-PTSP) mengaku telah melayangan surat peringatan pertama dan kedua terhadap perusahaan Alfamart terkait perizinan yang tidak diurus.

"Memang sudah kita layangkan surat peringatan, karena mereka tidak melakukan pengurusan izin. Dalam surat peringatan kedua itu, kita memberikan batas waktu untuk pengurusan izinnya. Jika tidak diindahkan, akan ditutup," kata Kepala BPM-PTSP, Gustian Riau, saat dihubungi BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Dijelaskan Gustian Riau, penutupan usaha alfamart tidak dilakukan meski tenggang waktu sudah melewati batas, karena pengurusan izin sudah diajukan. "Saat ini sedang proses pegurusan izinnya," tambahnya.

Ditanya soal pemohonan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Batam yang melayangkan permohonan untuk penghentian membeikan izin terhadap Alfamart karena dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil, Gustian mengatakan tidak memiliki hak untuk melarang pihak Alfamart melakukan pengurusan izin.

"Untuk pengurusan izin itu hak mereka. Kita tidak bisa melarang mereka karena tidak ada peraturan yang mengaturnya. Perda kita untuk melarang juga tidak ada," pungkasnya.

Gerai Alfamart ya tersebar di kecamatan-kecamatan Kota Batam sebelumnya dinilai dapat mengancam kelangsungan kehidupan masyarakat usaha mikro kecil dalam bidang perdagangan.

Pasalnya, selain tidak memiliki izin, toko retail waralaba swalayan yang menjual barang keperluan sehari-hari ini, dan telah menyebar sebanyak 150 tempat usaha berbentuk toko, kios atau warung, menyulitkan pertumbuhan ekonomi Batam yang memang hanya mengandalkan potensi perekonomian di bidang pariwisata, perdagangan, industri, alih kapal dan jasa.

Editor: Dodo