logo batamtoday
Sabtu, 27 April 2024
JNE EXPRESS


Banjir Bandang Masih Ancam Malaysia
Rabu, 28-01-2015 | 12:49 WIB | Penulis: Redaksi
 
Banjir yang merendam salah satu kawasan di Malaysia. (Foto: net)
 

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Malaysia masih terancam oleh banjir bandang seperti yang baru saja melanda di sejumlah negara bagian di pantai timur, beberapa waktu lalu. Ancaman itu disebabkan oleh pemanasan global, deforestasi, dan lemahnya penegakan hukum.

Kesimpulan ini dicapai para ahli dalam forum diskusi tentang banjir Kelantan, Selasa (27/1/2015) malam. Diskusi itu membahas tiga faktor penyebab banjir yang pada awalnya terjadi setiap tahun, berubah menjadi malapetaka. Bahkan, banjir di beberapa negara bagian kemungkinan jauh lebih buruk.

Ahli meteorologi, Dr Liew Ju Neng mengatakan, curah hujan luar biasa sampai 4 jam sehari di Kelantan terjadi akibat elemen iklim tropis yang disebut Madden Julian Oscilation (MJO). Dosen Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) itu mengatakan, MJO berasal dari Samudera Hindia dan melintasi Malaysia empat  kali setahun.

"Bila MJO bertemu musim monsun timur laut di Semenanjung Malaysia pada akhir tahun, hujan akan turun lebih sering dari biasa," katanya seperti dikutip dari The Malaysian Insider, Rabu (28/1/2015).

Dia menjelaskan, MJO meningkatkan jumlah angin timuran yang membawa kelebihan air dan mendorong monsun mengeluarkan hujan luar biasa ketika melintasi Semenanjung Malaysia. Meskipun MJO melintasi Malaysia empat kali setahun, tetapi hujan badai hanya terjadi ketika ia mencapai fenomena iklim lain seperti monsun.

"Sejak 1970, MJO menjadi semakin aktif. Akibat pemanasan global, MJO meningkat dari 40 persen ke 50 persen. Jadi, dalam waktu 30 sampai 40 tahun mendatang MJO akan melintasi daerah kita enam kali setahun," katanya.

Menurutnya, peningkatan frekuensi MJO akan menyebabkan lebih banyak badai yang akan membuat banjir lebih sering terjadi. Banjir besar di Johor pada 2006 dan 2007 yang berasal dari hujan luar biasa, juga disebabkan oleh MJO, kata Liew.

Sementara aktivis Malaysia yang turut hadir dalam diskusi itu menyoroti deforestasi untuk tujuan pertanian. Jumlah penebangan hutan di Kelantan disebut paling tinggi di Malaysia. (*)

Editor: Roelan

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit