BATAMTODAY.COM, Batam - Camat Nongsa, Syamsuri berencana akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengelola sampah di permukiman. Sebelum melanjutkan program itu, dalam waktu dekat ia akan mengumpulkan para lurah. 

"Mengenai sampah saya akan menjalankan program lama, dan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk mengelola sampah di permukiman menjadi hal utama. Tapi sebelumnya saya akan panggil lurah karena mengetahui seluk belum lingkungannya," katanya kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (17/9/2014). 

Ia mengaku belum terlalu mengenal seluk beluk wilayah Kecamatan Nongsa, karena baru sekitar satu bulan menjabat sebagai Camat. Namun beberapa wilayah di Kecamatan Nongsa sudah dikunjungi dan dipantaunya. 

"Ada beberapa lokasi dan pemukiman saya lihat sampah berserakan. Seperti di Kavling Senjulung, pinggir jalan arah Nongsa dan pantai di Nongsa," kata dia lagi. 

Swakelola yang dimaksud, tambahnya, akan dicari siapa masyarakat yang bersedia mengangkut sampah di permukimannya. Dari angkut sampah dari rumah ke rumah, masyarakat itu dipersilakan mengambil iuran perbulan. 

"Kalau ada masyarakat yang bersedia, dia bisa mengutip tiap ruamah setiap bulan antara Rp 10-15 ribu. Tapi harus dirembug dulu dengan masyarakat sekitar, seperti di Tanjunguma," kata dia lagi.  

Dia mengatakan, salah satu wilayah di Kecamatan Nongsa program itu sudah berjalan. Kebetulan Ketua RW 09 Kavling Senjulung memili truk, sehingga tidak perlu lagi menggunakan bak sampah di lingkungan itu. Sampah yang diangkut langsung di buang ke TPA, karena wilayahnya dekat. 

"Di Kavling Senjulung program ini sudah jalan menggunakan truk warga,, sampah yang diangkut dua hari sekali. Saya berharap progam ini bisa jalan di tempat lain," terang dia. ‎

Sampah tak seluruhnya dibuang dan yang masih memiliki nilai ekonomis dapat dijual atau dikelola kembali untuk menghasilkan produk kerajinan tangan. 

Editor: Dodo