logo batamtoday
Sabtu, 18 Mei 2024
JNE EXPRESS


Kembali Berulah, SPBU CODO Sagulung Dipolisikan Atas Tuduhan Penipuan
Jumat, 03-05-2024 | 12:04 WIB | Penulis: Irwan Hirzal
 
SPBU 13294709 CODO Sagulung, Kota Batam. (Foto: Irwan Hirzal)  

BATAMTODAY.COM, Batam - SPBU 13294709 CODO di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, kembali bermasalah dengan konsumen atau masyarakat. Persoalan ini berujung laporan polisi yang dibuat seorang konsumen bernama Tuah Barus atas tuduhan penipuan.

Sebelumnya, SPBU CODO Sagulung ini bermasalah dengan Disperindag Batam. Di mana, pada saat Disperindag bersama Hiswana Migas melakukan Sidak, Selasa (20/2/2023) lalu, ditemukan 12 nozel telah dimanipulasi melebihi batas toleransi Pertamina.

Setelah Sidak itu, SPBU CODO Sagulung sempat disegel, menunggu proses penyelidikan PPNS Disperindag Batam. Entah seperti apa hasil penyelidikannya, SPBU CODO Sagulung tak lama kemudian kembali beroperasi seperti biasa.

Namun kini, persoalan kembali terjadi, di mana Tuah Barus, merasa ditipu setelah melakukan pembelian 1.600 liter Pertamax 92 untuk dikirim ke salah satu perusahaan. Tetapi, BBM yang diterima pihak perusahaan tidak sepenuhnya jenis Pertamax 92, melainkan sebahagian merupakan Pertalite.

"Setelah BBM itu sampai ke perusahaan (27 Februari 2024), tentunya dilakukan pengecekan kembali, hasilnya bukan Pertamax 92 semua, ada 544 liter di antarnaya jenis Pertalite," jelas Tuah, saat ditemui usai membuat laporan ke Polsek Sagulung dengan nomor LP: STPL/B/79/IV/2024.

Tuah mengatakan, akibat kejadian tersebut, dirinya langsung diputus kontrak oleh perusahaan rekanannya karena dianggap melakukan penipuan. "Jadi sekarang saya sudah tidak bisa menyuplay minyak lagi, kontrak saya sudah diputus, dan saya sudah tidak dipercaya lagi oleh perusahan," kesal Tuah.

Sementara mengenai kejadian tersebut, menager pengawas lapangan SPBU 13294709 CODO Sagulung, Janri, mengakui kasus tersebut sudah berada di Polsek Sagulung. Saat kejadian dirinya tidak bertugas melainkan temanya yakni Afrizal yang tugas.

"Saat kejadian yang ada di lokasi Afrizal, bukan saya. Jadi saya kurang tahu persis, tetapi informasinya itu sudah kita tahu," kata Janri.

Sementara mengenai struk pengisian yang diterima konsumen, di mana semuanya adalah Pertamax 92 yang dikeluarkan mesin yang digunakan dalam pengisian saat kejadian, Janri mengatakan untuk struk bisa diprint ulang.

"Kebetulan Afrizal itu selain pengawas, dia juga sebagai IT yang memiliki akses untuk merubah informasi di papan harga minyak dan juga sistem di SPBU ini," jelas Janri.

Adapun Kapolsek Sagulung, Iptu Donald Tambunan, yang dikonfirmasi mengenai kasus tersebut, mengatakan dirinya belum bisa memberikan penjelasan. "Saya belum bisa bicara, nanti salah pula," kata Iptu Donald Tambunan.

Editor: Gokli

Bawaslu Bintan

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit