logo batamtoday
Sabtu, 27 April 2024
JNE EXPRESS


Jeritan Penderitaan Mahasiswi Keperawatan dan Juga Tulang Punggung Keluarga di Bintan
Surat Adelia Putri dari Bintan untuk Pak Jokowi
Sabtu, 31-07-2021 | 15:28 WIB | Penulis: Syajarul Rusydy
 
Surat Adelia Putri untuk Presiden Jokowi. (Foto: Ist)  

BATAMTODAY.COM, Bintan - Jeritan salah seorang mahasiswa yang sedang menempuh dunia pendidikan keperawatan di Tanjungpinang, sekaligus tulang punggung keluarganya.

Adelia Putri namanya. Ia mengekspresikan penderitaannya akibat kebijakan pemerintah saat ini. Sejak diberlakukannya PPKM perekonomian keluarga gadis berusia 20 tahun itu kocar kacir, di tambah orang tuanya yang tak lagi bekerja.

Selama ini, selain sibuk menimba ilmu, Adelia turut membantu orang tua dengan berjualan berbagai jenis makanan. Kala itu sebelum ditetepkannya kebijakan PPKM, usaha kecil kecilan yang ia geluti terbilang tercukupi.

"Sejak PPKM orderan berkurang, orang tua gak kerja lagi. Barang barang habis terjual," keluh Adelia saat ditemui di Kijang, Sabtu (31/7/2021).

Kebijakan pemerintah dengan menetapkan PPKM membuat ruang geraknya terbatas, hingga usaha yang ia lakukan seakan siasa sia. Padahal segala aturan yang di buat pemerintah sudah ia patuhi, namun hal itu bukan la solusi buat ia dan keluarga bertahan hidup.

Ditambah lagi segala tunggakan menumpuk, tidak ada toleransi dari pihak perusahaan yang memberikan jasa pinjaman, baik bank maupun yang lainya.

"Gak ada toleransi dari pihak perusahaan yang memberi jasa pinjam. Telat di tarik, kita hanya bisa pasrah, sementara barang barang berharga sudah habis terjual," ujar Adelia.

Gak lagi bisa memutar otak untuk mencari rupiah demi rupiah, segala usaha sudah di lakoni, namun tak juga memberikan harapan cerah.

Di akun Facebook-nya, Adelia menulis surat untuk Presiden Jokowi.

Berikut tulisan suranya.

Surat terbuka buat pemerintah.

Salam hormat dari masyarakat miskin.

Peraturan sudah kami taatin. Masyarakat sudah tertib dengan peraturan, PPKM diperlakukan dengan ketat.

Biaya angsuran diperketat tidak ada perlakuan prihatin dari pihak pihak perusahaan seperti bank atau pun yang lain, angsuran yang menunggu kami, hutang piutang yang menyendat kami, pengusaha jadi bangkrut semua karena adanya' peraturan.

Itu pun sekarang buat makan aja nyarinya ngos ngosan. Tak de pengecualian selain semua barang di rumah dijual dengan harga seken demi bertahan hidup satu persatu ludes.

Karena nyendatnya pendapatan. Sumbangan Beras belum bisa meringankan beban masyarakat. Angsuran yang diharuskan wajib membayar tidak ada toleransi selama Pandemi.

Satu persatu hidup dimakan pemerintah sendiri.

Pemerintah enak kerjanya duduk dapat duit kami gak bisa duduk, tiap jam harus berpikir otak untuk gimana dapatkan uang demi kelangsungan hidup. Kami percaya dengan Covid-19.

Kami akan turutin memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, semua. Tapi gimana nasib kami ke depannya. Kalau hidup cuman Mutar mutar gini bngun tidur cari duit 50 ribu untuk makan.

Semoga peduli lah pemerintah, Pak Jokowi selaku Presiden RI yang dihormati. Semoga juga ada rasa toleransi dari masing masing perusahaan tentang masalah utang piutang seperti bank, yang bisa ngerti sama keadaan sekarang. Bukan satu bulan gak bayar langsung di tarik semua.

Editor: Dardani

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit