BATAMTODAY.COM, Beijing - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mengungkapkan sebuah fakta mengejutkan. Dari penyelidikan epidemiologi dan urutan genom, kasus baru Covid-19 yang ditemukan di Distrik Shunyi, Beijing, ternyata diimpor dari Indonesia.

Penyelidikan telah menemukan hasil bahwa sampel virus menunjukkan virus secara genetik tidak terkait dengan kasus lokal dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan tidak juga dari Inggris atau dari Afrika Selatan.

Pang Xinghuo, wakil kepala pusat CDC mengatakan, virus yang ditemukan dalam penyelidikan mereka justru sangat terkait dengan virus yang ditemukan dalam kasus di Asia Tenggara pada November.

Pang mengatakan sumbernya adalah seorang pria Indonesia berusia 28 tahun yang tiba di provinsi Fujian pada 26 November. Pria itu kemudian menghabiskan 14 hari di karantina, dan kemudian tiba di Beijing pada 10 Desember, menurut laporan China Daily.

Setelah menyelesaikan karantina, pasien tersebut tinggal di Distrik Shunyi, tidak jauh dari Bandara Beijing (BCIA).

Dia adalah kontak dekat dari kasus impor yang dikonfirmasi dari penumpang tanpa gejala dalam penerbangan yang sama ke Fujian.

Pria Indonesia itu dinyatakan negatif dalam pengujian massal di distrik itu pada 26 Desember, tetapi sampel lingkungan di sekitarnya dinyatakan positif. Kemudian pada 28 Desember, pria itu dinyatakan positif.

Melalui analisis sekuen genome secara keseluruhan, virus corona yang ditemukan sangat terkait dengan strain yang ditemukan di Asia Tenggara pada November 2020.

China secara intensif akan melakukan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 selama puncak musim liburan.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani