BATAMTODAY.COM, Natuna - Satgas Gabungan TNI-Polri dan BNPB penanggulangan bencana tanah longsor Pulau Serasan dari Ranai, menggunakan KRI Iman Bonjol-383 tiba Pulau Serasan, Natuna, Kepulaiuan Riau (Kepri), Selasa (7/3/2023) sekira pukul 23.00 WIB.
Satgas Gabungan ini dilepas Danguspurla I Laksma TNI Heri Triwibowo dari Pelabuhan Selat Lampa Natuna. Mereka, disambut Bupati Natuna, Wan Siswandi dan langsung bergerak menuju lokasi terjadinya bencana di Dusun Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur.
Tim Gabungan langsung melakukan penanganan darurat, assesment dan mengevakuasi korban tanah longsor, pada Rabu (8/3/2023). Masih ada puluhan orang meninggal dunia akibat tertimpa tanah longsor besar di lereng bukit pulau tersebut, yang belum ditemukan. Hal akibat kondisi cuaca yang cukup ekstrem dan situasi medan yang cukup sulit untuk dilaksanakan proses evakuasi.
Sesuai laporan dari Pos TNI AL Serasan dan Tim Satgas Tanggap Darurat TNI-Polri, longsor dipicu karena curah hujan dengan intensits tinggi dalam beberapa hari terakhir di Pulau Serasan.
Pemerintah Daerah menetapkan status tanggap darurat dengan masa 7 hari, mulai 6-12 Maret 2023. Diketahui data terakhir yang sudah teridentifikasi terdapat 12 orang meninngal dunia, 43 orang dinyatakan masih hilang dan yang mengungsi terdapat 1.216 orang, tersebar di berbagai lokasi fasilitas umum seperti sekolah, masjid, kantor desa dan Puskesmas yang dirasa aman dari tahan longsor.
Sementara Akses jalan di daerah tersebut juga putus diakibatkan material longsor. Dari laporan itu, soal kerugian material belum dihitung, karena petugas Tim Satgas Tanggap Darurat masih difokuskan melakukan pertolongan terhadap warga korban longsor.
Editor: Gokli