BATAMTODAY.COM, Batam - Guna mempererat hubungan dagang di antara Indonesia dan China, Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) dan The China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) mengadakan pertemuan di Lantai 29 Gedung Menara Kadin, Senin (6/3/2023).
Pertemuan tersbut dipimpin Rahmad Widjaja Sakti dari Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) dan Gu Dong Zhong (Direktur CCPIT Shenzhen).
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak membahas peluang investasi sesuai arahan pemerintah, yakni pengembangan industri hijau, hilirisasi sumber daya alam, pengembangan industri hilirisasi Indonesia, dan bagaimana mempererat hubungan melalui kerja sama UMKM, seni budaya, dunia hiburan, dan gastronomy diplomasi khususnya untuk minuman teh.
Director General The China Council for the Promotion of International Trade, Shenzhen Municipal Committee (CCPIT Shenzhen), Gu Dongzhong, mengatakan, Shenzhen terdepan dalam industri elektronik, dan EBT (renewable energy).
China dan Indonesia telah melakukan joint venture membangun industri, contohnya program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk computer/laptop yang digunakan oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) ristek (Riset dan Teknologi).
Sejalan dengan hal tersebut, Rahmad Widjadja Sakti dari KIKT berharap agar kerja sama di bidang industri Electronic Vehicle (EV) makin berjalan dengan baik, sesuai program TKDN. Untuk gastronomy diplomasi, Indonesia akan berpartisipasi dalam pameran China Food & Beverage di China, khususnya rencana pameran teh.
Pertemuan juga dihadiri Ikhwan Primanda, Deputy Head of Permanent Committee for Local Contents Usage Increments KIKT, Delegasi CCPIT yaitu Lv Zhe, Yang Donghao, Zhong Xiangji , dan Wang Tiantian. Selain itu, pengusaha dalam negeri Indonesia, antara lain Sigit Purnomo, Pascal Wilson & Iswandy atau Chen Yu Ching (Modern Cikande Industrial Estate).
Editor: Gokli