BATAMTODAY.COM, Bintan - Pengiriman gas subsidi 3 kg ke Pulau Tambelan, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, beberapa hari lalu, menuai masalah karena tidak memiliki dokumen resmi.

Sebanyak 400 tabung gas melon yang dikirim lewat pelabuhan di Sei Enam Darat itu, terpaksa dihentikan peredarannya ke masyarakat karena tidak dokumen resmi.

Dari informasi yang dihimpun, gas tersebut berasal dari PT Bintan Gas Jaya Sakti (BGJS), KM 16 Gesek, yang diangkut menggunakan KM Puji Syukur dan diperuntukan untuk pangkalan yang ada di Tambelan.

Pengiriman gas elpiji 3 kg tanpa dukumen resmi ini diduga kuat melibatkan oknum ASN Pemkab Bintan untuk memuluskan.

Kabag Ekonomi Pemkab Bintan, Ice, yang dikonfirmasi terkait mulusnya pengiriman gas melon tanpa dukumen resmi ke Kecamatan Tambelen, belum memberikan tanggapan.

Kasi SDA Devi dan juga Reza dari pihak Pertamina, juga tidak menggubris pertayaan yang dilayangkan BATAMTODAY.COM lewat pesan Whatsapp.

Sementara Kapolsek Tambelan Ipda Taufik membenarkan adanya kapal yang membawa gas subsidi 3 kg ke wilayah hukumnya. Namun saat ditanyakan soal dokumen, kata Taufik, tak satupun yang sanggup menunjukkan.

"Iya, memang ada gas 3 kg sebanyak 400 tabung. Kita hentikan peredarannya karena yang membawa gas tersebut tidak mampu menunjukan dokumen izin edar gas tersebut," kata Taufik.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, gas tersebut disimpan di salah satu gudang di Tambelan. "Sampai ada izin resminya baru boleh diedaerkan," kata Taufik.

Editor: Surya