logo batamtoday
Selasa, 26 November 2024
Panbil Group


Harga Kedelai Terus Naik, Pengusaha Tahu Tempe di Batam Mengadu ke Komisi II DPRD Kepri
Kamis, 23-02-2023 | 16:52 WIB | Penulis: Aldy Daeng
 
RDP Komisi II DPRD Kepri dengan pengusaha tahu tempe di Gedung Graha Kepri, Batam Center. (Aldy/BTD)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Kenaikan harga kacang kedelai membuat pengusaha tahu tempe di Batam menjerit. Kenaikan harga yang mencapai lebih dari 100 persen meresahkan pengusaha tahu tempe.

Ketua Koperasi Bina Bertuah Nusantara Sosilo, mengatakan, kenaikan harga kacang kedelai sangat memberatkan para pelaku usaha tahu tempe. Untuk itu pihaknya meminta kepada semua instansi terkait memberikan solusi kepada mereka agar bisa menjaga stabilitas harga tahu dan tempe di pasar.

"Sebelum pandemi covid-19, harga kedelai itu Rp 330 ribu per karung, isi 50 kilogram. Saat ini harganya Rp 650 per karung, bahkan pernah mencapai Rp 720 ribu per karung. Kenaikannya tak tanggung-tanggung, mencapai 120 persen," ujar Susilo, usai RDP dengan Komisi II DPRD Kepri di Gedung Graha Kepri, Kamis (23/2/2023).

Lanjut Susilo, dari kenaikan bahan baku tahu tempe tersebut, para pelaku usaha hanya mampu menaikkan harga dari 20 persen hingga 35 persen. Artinya kost biaya produksi terkuras, hal ini sangat negatif bila dihitung secara ekonomis.

"Selain kenaikan harga kedelai yang belum mendapatkan solusi, untuk mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi juga menjadi permasalahan. Karena selama ini kami tidak mendapatkan kuota itu. Dalam rapat tadi juga kami jelaskan," kata Susilo.

Diakui Susilo, koperasi yang beranggotakan sebanyak 133 orang ini, baru berdiri sejak maret 2022. Hal itu dikarenakan sulitnya mengurus regulasi perizinan. Dengan adanya wadah koperasi, ia berharap semua kendala pasokan bahan baku bisa mendapatkan perhatian dari stekholder terkait. Karena kebutuhan kedelai untuk Kota Batam saja bisa mencapai 11.880 ton untuk satu tahun.

"Berbagai program bantuan dari pemerintah saat ini ada untuk pelaku usaha kecil menengah. Kami harap ada perhatian atau bantuan khusus ke kami. Termasuk dari DPRD Kepri," pintanya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin merasa miris melihat kondisi tersebut. Ia menilai, kebutuhan pengusaha tahu tempe termasuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) itu harus segera diakomodir.

"Ini sangat luar biasa dan tidak realistis. Saya dorong hal ini segera diatasi. Kalau perlu kita dorong agar buka Impor lagi," katanya.

Selain itu, Wahyu mendorong agar para pelaku usaha itu juga dapat menjadi importir sendiri. "Bahkan kalau bisa mereka sendiri jadi importir. Apalagi tahu tempe sekarang sudah menjadi makanan favorit di luar negeri termasuk Eropa," pungkas Wahyu Wahyudin.

Editor: Yudha

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit