BATAMTODAY.COM, Batam - Kiprah Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam dalam hal penerapan program Restoratif Justice (RJ) atau Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif yang dicanangkan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI terbilang cukup mentereng sepanjang tahun 2022.
Di bawah besutan Herlina Setyorini sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batam, bidang pidana umum (Pidum) mampu meraih predikat TERBAIK dalam penerapan Restorative Justice se-Kejaksaan Tinggi (Kejati) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Teranyar, Kejari Batam juga berhasil menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia (RI) sebagai salah satu Kejaksaan Negeri (Kejari) Type A di Indonesia yang mampu menyelesaikan Perkara melalui program Restoratif Justice atau penghentian penuntutan berdasarkan Keadilan Restoratif.
"Alhamdulilah, Kejaksaan Negeri Batam meraih Peringkat ke-4 Terbaik Nasional sebagai Kejaksaan Negeri Type A yang aktif dalam penyelesaian perkara berdasarkan keadilan restorative atau melalui Program Restoratif Justice," kata Kajari Batam, Herlina Setyorini, Jumat (6/1/2023).
Herlina mengatakan Penghargaan bergengsi tersebut diberikan langsung oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) dalam acara Penutupan Rapat Kerja Nasional Kejaksaan Republik Indonesia di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Predikat terbaik ke-4 tersebut, jelas Herlina, diperoleh Kejari Batam dalam kategori Kejaksaan Negeri Type A dengan implementasi Keadilan Restoratif terbanyak. Dimana dalam periode tahun 2022, Bidang Pidana Umum (Pidum) Kejari Batam mampu atau berhasil menghentikan proses penuntutan 17 perkara melalui program Restorative Justice.
Sementara Kejaksaan Negeri Type A lain yang juga memperoleh penghargaan, lanjut dia, diantaranya Kejari Gowa yang sukses memperoleh peringkat 1 sebagai Kejaksaan Negeri Type A dengan implementasi Keadilan Restoratif terbanyak disusul Kejari Bandar Lampung, Kejari Surabaya dan Kejari Lhokseumawe masing-masing di peringkat kedua, ketiga dan kelima.
Sedangkan dalam kategori Kejaksaan Negeri Type B dengan implementasi Keadilan Restoratif terbanyak adalah Kejari Minahasa Selatan, Kejari Langkat, Kejari Tarakan, Kejari Bireuen dan Kejari Minahasa.
"Dengan adanya prestasi (Penghargaan) yang ditorehkan ini, dengan kerendahan hati saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada seluruh jajaran Bidang Pidana Umum (Pidum) atas support dan dukungannya sehingga Kejari Batam mampu meraih penghargaan diajang bergengsi ini," tambah Herlina.
Sementara itu, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Batam, Amanda mengatakan bahwa prestasi yang diukir Bidang Pidum tidak terlepas dari kerja sama segenap jajaran pegawai yang telah berperan aktif melaksanakan tugas pokok masing-masing sehingga berhasil mendapatkan penghargaan itu.
Pencapaian ini, kata Amanda, tidak terlepas dari support dan bimbingan yang diberikan oleh Kajari Batam, Herlina Setyorini berserta seluruh jaksa, terkhusus tim Pidana Umum yang selalu solid dan bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan yang memang menjadi tanggungjawab Bidang Pidum.
"Penghargaan ini patut di syukuri. Karena dengan segala keterbatasan yang ada, Kami (Tim Pidum) mampu bekerja sama dan saling bahu membahu menyelesaikan pekerjaan yang memang menjadi tanggungjawab Bidang Pidum," tutur Amanda.
Atas pencapaian itu, Amanda pun berpesan agar tim Pidum jangan cepat berpuas diri. Karena mempertahankan prestasi lebih sulit dibandingkan meraihnya.
"Kepada teman-teman Pidum, jangan cepat berpuas diri dengan apa yang telah kita raih saat ini. Terus tingkatkan kinerja sehingga apa yang kita raih di tahun 2022 bisa di pertahankan di tahun - tahun mendatang. Sebab, mempertahankan prestasi lebih sulit dibandingkan meraihnya," tutup Amanda.
Editor: Yudha
