logo batamtoday
Jum'at, 17 Mei 2024
JNE EXPRESS


Data BPS Per Maret 2022, Jumlah Penduduk Miskin di Kota Batam Terbanyak se-Provinsi Kepri
Jumat, 06-01-2023 | 11:16 WIB | Penulis: Aldy
 
Salah satu pemukiman penduduk di Kawasan Tanjunguma, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam. (Ist)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Persentase penduduk miskin Kota Batam pada Maret 2022 sebesar 5,19 persen, meningkat 0,14 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2021 atau kota yang paling banyak memiliki penduduk miskin se-Provinsi Kepri.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kota Batam, Rahmad Iswanto, mengatakan pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran perkapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan di Kota Batam mencapai 82,59 ribu orang. Bertambah sebanyak 5,42 ribu orang dibandingkan kondisi Maret 2021 yakni 77,17 ribu orang.

Selain itu, garis kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp 783.730/kapita/bulan. Angka ini meningkat dibandingkan Maret 2021 yang hanya sebesar Rp 740.109/kapita/bulan.

Indeks Kedalaman Kemiskinan Kota Batam turun -0,13 poin dari 0,89 pada Maret 2021 menjadi 0,76 pada Maret 2022. Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Batam juga mengalami penurunan dari 0,25 pada Maret 2021 menjadi 0,17 pada Maret 2021.

"Seseorang dikategorikan tidak miskin jika pengeluaran kebutuhan hidup minimum berada di atas Garis Kemiskinan," ujar Rahmad Iswanto dalam rilisnya, Kamis (5/1/2023).

Rahmad Iswanto menjelaskan, garis kemiskinan pada Maret 2013 hanya Rp 482.567/kapita/bulan, sedangkan pada Maret 2022 garis kemiskinan mencapai Rp 783.730/kapita/bulan, atau meningkat 62 persen dibandingkan kondisi Maret 2013 lalu. Potret kemiskinan Kota Batam pada Maret 2022 mengalami peningkatan, baik dari sisi jumlah maupun persentasenya.

"Jumlah penduduk miskin di Kota Batam pada Maret 2022 mencapai 82,59 ribu orang. Dibandingkan Maret 2021, jumlah penduduk miskin meningkat 5,42 ribu orang," terangnya.

Sementara itu, persentase penduduk miskin Kota Batam pada Maret 2022 mencapai 5,19 persen. Dibandingkan Maret 2020, persentase penduduk miskin meningkat 0,14 persen terhadap Maret 2021.

"Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," katanya.

Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, Rahmad menyebutkan, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan menunjukkan rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, dimana semakin kecil angka indeks berarti rata-rata ketimpangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan juga semakin menyempit.

Indeks Keparahan Kemiskinan merupakan indeks yang memberikan informasi mengenai gambaran penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. "Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin," sebutnya.

Indikator kemiskinan Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau pada Maret 2022 menunjukan dari sisi jumlah, Kota Batam merupakan daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak se-Provinsi Kepulauan Riau. Kondisi ini sejalan dengan banyaknya jumlah penduduk di Kota Batam. Sementara itu, dari sisi persentase penduduk miskin, Kota Batam menduduki peringkat terendah.

Sebagai informasi, garis kemiskinan Kota Batam merupakan yang tertinggi (Rp 783.730/kapita/bulan) di Kepulauan Riau.

Jika dibandingkan dengan garis kemiskinan terendah yaitu di Kabupaten Karimun (Rp 446.856/kapita/bulan), pada periode tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk miskin lebih lambat dibandingkan pertumbuhan jumlah penduduk secara umum.

Editor: Gokli

Bawaslu Bintan

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit