BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota/Kepala BP Batam, Muhammad Rudi yang tengah mencanangkan Batam sebagai Kota Baru dan Modern, disambut dengan pemadaman listrik sekitar 12 jam pada momen Tahun Baru 2023. Setelah kembali menyala, pemadaman bergilir pun kembali terjadi di Kota Baru dan Modern ini.
Kondisi ini membuat masyarakat berang, tak terkecuali Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai. Baginya, padamnya listrik hingga 12 jam itu merupakan kejadian yang sangat memalukan dan harus ada pertanggungjawaban.
Untuk itu, Lik Khai meminta dan mendukung Gubernur Kepri, Ansar Ahmad untuk segera memanggil semua petinggi PLN Batam terkait pemadaman listrik yang terjadi pada 1 Januari 2023.
"Kami minta dan mendukung Gubernur Kepri (Ansar Ahmad), untuk memanggil dan memberi ultimatum kepada pejabat PLN untuk bertanggung jawab, kalau bisa dipecat semua yang tidak becus bekerja," tegas Lik Khai, dengan nada tinggi, saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor DPRD Batam, Senin (2/1/2023).
Kemarahan Politisi NasDem ini bukan tanpa alasan. Dia menilai, padamnya listrik pada awal tahun baru memberikan citra buruk bagi Kota Batam, yang baru saja dicanangkan sebagai Kota Baru dan Modern.
Bahkan pada momen menyambut tahun baru tersebut, Kota Batam dipenuhi dengan para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. "PLN Batam seolah-olah memiliki maksud tertentu, jangan-jangan ini triknya mau naikin listrik. Sekali lagi kami minta Gubernur Kepri, jangan tinggal diam, dan surati Presiden, karana Batam merupakan salah satu barometer kunjungan wisatawan dan investasi," terang Lik Khai.
Legislator yang membidangi hukum ini memaparkan, setiap kali ada pemadaman listrik, pihak PLN selalu memberikan alasan yang kamuflase dan klasik. Baginya, kinerja PLN yang sangat buruk harus menjadi perhatian oleh semua pemangku kepentingan.
Listrik merupakan kebutuhan primer masyarakat, sudah selayaknya pengelolaan listrik di kota yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, dilakukan dengan profesional. "Karena PLN di bawah naungan Provinsi, sekali lagi kami minta, dipecat semua pegawai PLN yang tidak becus kerja. Jangan gara-gara kinerja buruk PLN menjadi momok bagi investor dan wisatawan," pintanya.
Lik Khai menambahkan, Pemerintah Kota Batam dan Provinsi Kepri, jangan berharap menjadikan Kota Batam sebagai Kota Modern, apabila pengelolaan listrik saja tidak bisa dikelola dengan baik.
"Setelah pemadaman hampir 12 jam lamanya, pihak PLN mengeluarkan rilis dengan berbagai macam alasan, seolah-olah mereka sudah bekerja dengan benar. Saya baca disejumlah media, PLN memberikan beberapa alasan. Sekarang malah mengeluarkan jadwal pemadaman bergilir. Ini ada apa? Ini semacam ada permainan," pungkas Lik Khai.
Editor: Gokli