BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pertemuan Sherpa G20 ke-4 diharap mampu memberi masukan draf yang berkelanjutan dan mempertimbangkan solusi pada krisis global. Menurut Airlangga, kuncinya adalah bagaimana para pihak dapat mencari titik keseimbangan.
"Dengan agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 sebagai penunjuk arah kita, kita harus mempertimbangkan solusi paling efektif untuk krisis multidimensi yang sedang berlangsung dan tetap rendah hati dalam keterbatasan kita sebagai manusia," kata Airlangga dalam keterangan pers diterima, Minggu (13/11/2022).
Airlangga berpesan kepada para delegasi Sherpa untuk menghadirkan kebijakan dan solusi tepat dalam mengatasi pemulihan ekonomi global. Sebab, tidak dapat dipungkiri krisis dihadapi dunia saat ini penuh dengan risiko dan rintangan.
"Jadi, para pemimpin mengandalkan Anda, atas kebijaksanaan, solusi, dan inovasi untuk pemulihan ekonomi global," ujar Keua Umum Partai Golkar ini.
Airlangga memastikan, hasil dari pertemuan Sherpa G20 ke-4 akan mengasilkan draf Leaders' Declaration yang akan diadopsi pada pertemuan KTT G20 yang akan diadakan di Nusa Dua Bali pada 15-16 November 2022.
Diketahui, G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. Agenda ini merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
Negara yang tergabung dalam anggota G-20 pun membahas beragam isu yang terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur keuangan (finance track) dan jalur sherpa (sherpa track).
Sebelum puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November mendatang. Sherpa G20 ke-4 di InterContinental diselenggarakan di Bali Resort, Jimbaran, Bali, pada 12 hingga 13 November 2022.
Fokus utama pertemuan tersebut adalah penyusunan draf Leaders' Declaration sebagai dokumen yang akan diadopsi pada KTT G20 pada 15-16 November 2022.
Dalam pertemuan Sherpa G20 ke-4 akan mengangkat berberapa isu diantaranya, isu pemberdayaan perempuan, Isu Keberlanjutan Lingkungan dan Iklim, Isu Pendidikan, isu transisi energi, Isu Ekonomi Digital, Isu Development, Isu Tenaga Kerja.
Selain itu juga membahasa mengenai isu Perdagangan, Investasi, dan Industri, Isu Pariwisata, Isu Ketahanan Pangan (Agriculture), Isu Parlemen, Isu Ketahanan pangan, Isu Kesehatan, serta Isu Anti Korupsi.
Editor: Surya