BATAMTODAY.COM, Batam - Kenaikan harga BBM subsidi, yang telah ditetapkan beberapa hari lalu, berimbas pada naiknya harga komoditas pangan. Meski belum signifikan, para pedagang di sejumlah pasar di Kota Batam memprediksi harga kebutuhan pokok berangsur akan naik, disebabkan naikknya biaya transportasi.
Diketahui Kota Batam, bukan daerah penghasil bahan pangan. Hampir semua bahan pangan yang dijual di pasar-pasar Kota Batam, didatangkan dari luar daerah, seperti Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Bahan pangan dari Jawa dan Sumatera itu, umumnya akan melalui perjalanan baik lau maupun udara untuk sampai di Kota Batam. Tentu biaya perjalanan itu bertambah, seiring naikknya harga BBM yang kemudian berimbas naikknya harga bahan pangan itu sendiri.
Kendati demikian kaum emak-emak di Batam, masih bisa sedikit 'happy' dengan hadirnya bawang Birma. Diketahui, bawang asal luar negeri yang kini banjir di pasaran bisa didapat dengan harga yang relatif lebih murah.
Pantauan BATAMTODAY.COM, Rabu (7/9/2022) di Pasar Mega Legenda, Batam Center, bawang merah Birma dengan kualitas super dihargai Rp 16 ribu/Kg, kualitas sedang Rp 14 ribu/Kg dan kualitas biasa Rp 12 ribu/Kg. Sedangkan bawang merah Jawa berkisar Rp 28 ribu/Kg serta bawang bombay Rp 18 ribu/Kg.
"Kalau cabai merah keriting sekarang Rp 100 - 110 ribu/Kg, pekan kemarin sempat tembus Rp 140 ribu/Kg. Kalau cabai rawit Rp 60 ribu/Kg, cabai keriting hijau Rp 60 ribu/Kg, cabai setan Rp 60 - 80 ribu/Kg, tergantung kualitasnya," ungkap Rizal, salah satu pedagang di Pasar Mega Legenda, Batam Center.
Menurut Rizal, pekan pertama pascakenaikan harga BBM, daya beli masyarakat masih normal, begitu juga dengan harga bahan pangan relatif stabil. "Sekarang telur dikisaran Rp 52 ribu/papan dan besok akan naik Rp 1.000/papan sesuai informasi dari distributor," jelasnya.
Seperti biasanya, untuk harga sayur mayur seperti kangkung, bayam dan sawi hijau, tergantung pada cuaca. Untuk saat ini, kangkung dan bayam berkisar Rp 10 - 12 ribu/Kg, sayur sawi Rp 11 - 15 ribu/Kg, tergantung jenis dan kualitasnya.
"Kalau sayur mayur, seperti itu, masih ikut cuaca, kadang naik kadang turun, hari ini masih terbilang normal," timpal Yasin, pedagang lainnya.
Editor: Gokli
