BATAMTIDAY COM, Tanjungpinang - Masyarakat Kampung Batu Licin, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, menginginkan agar rencana investasi PT Taihe Group Indonesia segera direalisasikan.
Karena realisasi proyek tersebut akan berdampak langsung bagi mereka. Terutama penyerapan tenaga kerja dan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
Demikian ungkap tokoh muda masyarakat Kampung Wacopek, Batu Licin, Samad, akhir pekan lalu. "Yang kami rasakan semenjak PT Taihe Group Indonesia ini mulai dibangun hingga saat ini, kampung kami terasa lebih hidup. Akses jalan aspal dibangun sampai ke kampung kami," ujarnya.
Padahal, lanjut Samad, kawasan ini dulunya tidak terlalu diperhatikan. Tapi sekarang sudah mulai maju. Kalau nanti sudah menjadi kota terpadu, maka berapa banyak tenaga kerja, warga kami yang bisa bekerja. Dan perekonomian masyarakat kami juga akan terangkat tentunya.
Samad yang juga Ketua RT06/RW04, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur mengungkapkan, owner PT Taihe Group Indonesia, Sukardi merupakan putra asli Batu Licin. Maka, sudah tidak perlu diragukan lagi kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar.
Selama ini, aktivitas PT Taihe Group Indonesia melalui anak perusahaannya di Batu Licin tidak pernah bermasalah dengan masyarakat setempat. Bahkan banyak dampak positif bagi masyarakat. Bahkan masyarakat katanya ikut menjaga dari berbagai gangguan terhadap aktivitas kegiatan perusahaan.
"Kepedulian dan keinginan bapak Sukardi membangun kampung halamannya tidak perlulah kita ragukan. Beliau lahir di sini, orang tua dan keluarganya lahir di sini, juga masih di sini. Kecintaannya terhadap kampungnya diwujudkannya dengan membangun dan mencari investor sebanyaknya ke sini," papar Samad.
Sebelumnya, tokoh masyarakat Bintan yang juga menjabat sebagai Sekretaris LAM Bintan, Datuk Syahri Bobo, juga menyampaikan dukungannya. "Taihe Group Indonesia ini dalam kegiatan yang sudah berlangsung saja sudah terbukti mampu menyerap tenaga kerja local atau tempatan dengan jumlah signifikan. Terutama di area sekitar perusahaan beroperasi, dampak ekonominya langsung terasa, ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Datuk Syahri Bobo, rencana investasi terutama perusahaan yang sudah terbukti dalam mempekerjakan tenaga kerja tempatan, wajib didukung dan dikawal dari berbagai hambatan.
Sementara itu Direktur Utama PT Taihe Group Indonesia, Edy Jaafar SH MH mengatakan, penambahan investasi melalui perusahaan yang dipimpinnya bertahap akan direalisasikan.
Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, target investasi yang akan masuk ke Bintan Rp70 hingga Rp100 triliun. PT Taihe Group Indonesia, yang merupakan bagian dari Taihe Group Limited yang berpusat di Sanghai dan di Amerika.
"Kami menyampaikan terimakasih atas dukungan seluruh elemen masyarakat Bintan atas dukungan ini. Tentunya menambah semangat bagi kami untuk terus berusaha merealisasikan investasi ini masuk ke Kabupaten Bintan. Dan kami juga sampaikan terimakasih kepada Duta Besar Indonesia untuk Cina, Konsul di Sanghai, BKPM, Kementerian terkait dan seluruh aparatur pemerintah Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan," papar Edy yang juga merupakan putra Melayu Kepri itu.
Tiga Kawasan tersebut akan dibangun melalui penambahan investasi yang nilainya Rp70 hingga Rp100 trilun dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Dua Kawasan di Kampung Wacopek, Batu Licin, Bintan Timur berupa Pelabuhan internasional, industry, pariwisata, rumah sakit hingga pusat inkubator bisnis keuangan lepas pantai.
Lalu, satu lagi di Kawasan Galang Batang, Gunung Kijang berupa kegiatan industri ekspor impor furniture dari kayu, manucafaktur, mobil listrik, solar energi, baterai dan mechanical.
"Yang sudah berjalan saja, penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 orang. Jika semua proyek strategis ini berjalan semua seperti diharapkan, maka tidak kurang dari 150 ribu tenaga kerja akan terserap. Kemudian sumbangan ke negara dan daerah berupa pajak serta efek langsung kepada ekonomi masyarakat. Mohon dukung terus kami dan kita jadikan Bintan menjadi tuan di negeri sendiri yang memiliki kegiatan bisnis berpengaruh di dunia," tutup Edy.
Editor: Dardani