BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Kepri, Ahmad Maruf Maulana meminta kepada pemerintah Provinsi Kepri untuk diberikan relaksasi pajak dan perizinan bagi pengusaha.
Hal itu di sampaikan, saat selesai Acara pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) Kadin Provinsi Kepri, yang dilaksanakan di Crown Vista Hotel Batam, dengan mengusung tema 'Membangun kekuatan ekonomi di kawasan perbatasan serta mempercepat Provinsi Kepri menjadi pertumbuhan ekonomi secara Nasional' pada Senin (30/5/2022).
"Dalam Rapim kali ini kita mengundang pemerintah daerah, dengan tujuan bisa mempermudah masuknya investasi," ujarnya.
Maruf menjelaskan, tidak hanya mempermudah, diharapkan dengan kehadiran pemerintah daerah Provinsi Kepri, juga bisa memberikan keramahan kepada investor.
"Selain mudah, juga harus ramah, kalau birokrasi berbelit-belit, tentu timbul biaya atau cost yang tinggi," ungkapnya.
Diuraikannya, dengan adanya campur tangan pemerintah daerah, diharapkan cost yang tinggi bagi calon investor bisa terpangkas. "Bagaimana solusinya, pemerintah memberikan relaksasi kepada pengusaha pasca pandemi covid-19, termasuk relaksasi pajak dan fiskal," sambungnya.
Perwakilan Kamar Dagang (Kadin) Indonesia, Tengku Zulham yang membuka acara mengatakan, acara Rapim seperti ini merupakan program Kadin Indonesia setiap tahun, dengan tujuan mempermudah anggota kadin dan pengusaha lainnya untuk bisa berkolaborasi.
"Dengan melandainya pandemi covid-19, diharapkan Kadin di seluruh Indonesia khususnya Kadin Kepri bisa berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi, tentunya juga bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah," ujar Tengku Zulham.
Tengku Zulham juga berharap, dengan memasuki situasi normal, para pengusaha bisa lebih mudah dan kembali bangkit dalam berusaha, serta memunculkan beberapa terobosan dan inovasi.
"Ada program utama dari Kadin dalam waktu dekat ini, yaitu program BBK murah, yang akan diresmikan bulan Juli nanti oleh menteri dan Kadin Indonesia," kata Tengku Zulham.
Sementara Kepala Badan Pengelola Perbatasan Pemprov Kepri, Doli Boniara menyampaikan, letak geografis Kepri yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia sepatutnya lebih menguntungkan bagi pelaku usaha, terutama yang tergabung dalam Kadin Indonesia dan Kepri.
"Kita sebagai perwakilan pemerintah, bagaimana bisa berkolaborasi dengan teman-teman pengusaha agar bisa membangkitkan ekonomi," terang Doli Boniara.
Kemudian, lanjut Doli Boniara, pihak Pemprov Kepri juga akan mendengarkan dan menerima masukan dari para pengusaha, termasuk apa yang akan di bahas dan diputuskan dalam Rapim kali ini.
"Kami ingin duduk satu meja dengan para pengusaha, kami ingin tau juga bagaimana cara pandang mereka, trahadap apa yang mereka lakukan selama ini, sehingga kemudahan yang pengusaha minta itu, bisa terealisasikan, ini demi kemajuan ekonomi Kepri khususnya," jelas Doli Boniara.
Editor: Yudha