BATAMTODAY.COM, Batam - Stok hewan kurban di Batam untuk hari raya Idul Adha 2022, yang tinggal 50 hari lagi, masih belum mencukupi. Hal ini diketahui dari data yang diungkap Assosiasi Pedagang Hewan Ternak Kota Batam.
"Dari 47 anggota assosiasi, hewan kurban yang tersedia baru ada 300 ekor sapi dan 700 ekor kambing," ungkap Mustofa, penasehat Assosiasi Pedagang Hewan Ternak Kota Batam, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, jumlah hewan kurban ini, masih belum mencukupi untuk Idul Adha mendatang. "Ini kegelisahan bagi kami, karena 700 ekor kambing yang ada saat ini, hanya bisa melayani untuk kebutuhan Aqiqah, jadi kita bingung untuk melayani permintaan hewan qurban untuk beberapa masjid," sambung mantan anggota DPRD Batam, itu.
Politisi Hanura itu, meninta kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Pertanian, untuk memberikan kelonggaran terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan qurban, agar hewan ternak dari daerah asal menuju Batam bisa terpenuhi sesuai kebutuhan saat Idul Adha nanti.
"Hal ini kami sampaikan melalui Ketua DPRD Batam. Kami harap ada kelonggaran, akan tetapi kelengkapan surat kesehatan dan lab dari hewan tersebut terpenuhi," ucap Musofa.
Dijelaskannya, dalam situasi menuju normal pascapandemi Covid-19, diperkiraan kebutuhan hewan qurban saat hari raya Idul Adha tahun ini dipastikan meningkat. "Perkiraan kami hewan qurban untuk tahun ini, bisa sampai 3.500 ekor sapi dan 18 ribu kambing, dengan waktu tersisa paling 50 hari lagi, kita harus antisipasi mulai saat ini," jelasnya.
Lanjutnya, lama waktu untuk pemeriksaan laboratorium untuk 1 ekor sapi itu bisa sampai 2 minggu, apabila hal ini tidak diantisipasi mulai dari sekarang, para pedagang akan kewalahan saat mendekati hari H nanti.
"Masa berlaku hasil lab itu juga cuma 2 minggu, apibala masa lab itu kadaluwarsa, kami tidak bisa membawa sapi tersebut, dan harus lab ulang dengan biaya Rp 600 ribu per ekor sapi sekali pemeriksaan laboratorium," katanya.
Ia berharap, agar Pemerintah Pusat melalui Pemko Batam, bisa memberikan kelonggaran khusus untuk Batam, agar kecukupan kebutuhan hewan qurban saat hari raya Idul Adha. "Kita minta diberikan keleluasaan hewan qurban untuk masuk ke Batam, dengan syarat sertifikat kesehatan itu valid, kita keluarkan biaya 1 juta per ekor pun kita sanggup, asalkan bisa lancar masuk," pintanya.
Karena mayoritas hewan qurban yang sampai ke Batam, berasal dari daerah Lampung, baik sapi maupun kambing, di mana diketahui daerah tersebut tidak ada terjangkit penyakit mulut dan kuku.
"Untuk Lampung Tengah dan Lampung Timur itu tidak ada PMK, makanya kami berani untuk order hewan dari sana," tandasnya.
Editor: Gokli