logo batamtoday
Kamis, 25 April 2024
JNE EXPRESS


Warga Singapura Masih Enggan ke Batam, Pelabuhan Internasional 'Diportal' Double PCR
Senin, 28-03-2022 | 14:12 WIB | Penulis: Aldy Daeng
 
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri sebelum pandemi Covid-19. (Dok BTD)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan kunjungan wisata mancanegara (Wisman), khususnya ke Kepri, tidak lagi menggunakan skema travel bubble.

Kebijakan teranyar ini diungkapkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat melakukan kunjungan ke gerai vaksinasi Apindo Kepri di One Mall Batam, Minggu (27/3/2022).

Salah satu syarat untuk membuka semua pelabuhan internasional, kata Ansar, yakni masyarakat Kepri harus sudah melakukan vaksinasi dosis ke-3 atau booster sebanyak 30 persen.

"Saat ini Batam sudah mencapai 29 persen untuk booster, kita harapkan kabupaten/kota lainnya bisa menyusul, sehingga disaat pintu pelabuhan dibuka dengan bebas, kita sudah tidak ada masalah," ucap Gubernur.

Terhitung mulai 1 April 2022, semua pintu pelabuhan internasional di Kepri akan dibuka secara lebar. Tentu hal ini diharapkan membawa angin segar bagi dunia pariwisata di Kepri.

Namun sayang, kebijakan membuka semua pelabuhan internasional di Kepri untuk wisatawan mancanegara itu, ternyata tidak mendapat respon positif dari warga Singapura.

Padahal, kebijakan membuka pintu masuk wisman ini secara lebar, dengan harapan wisman dari Singapura, yang selama mendominasi kunjungan wisata ke Kepri, khususnya Batam, segera masuk.

Dari informasi yang diperoleh, keengganan warga Singapura berkunjung ke Batam, karena dikenakan dua kali atau duuble polymerase chain reaction (PCR).

"Sehari sebelum berangkat ke Batam, mereka sudah diharuskan PCR. Dan begitu tiba di Batam, juga harus PCR," ungkap sumber yang merupakan pelaku usaha pariwisata di Batam, Senin (28/3/2022).

Untuk PCR di Singapura, katanya, dikenakan harga yang fantastis, 120 dolar Singapura atau Rp 1,2 juta lebih. Untuk PCR di Batam, Rp 300 ribu. "Padahal, warga Batam yang berkunjung ke Singapura hanya dikenakan tes antigen," kata sumber.

Kebijakan PCR ini tidak hanya bagi warga Singapura yang akan ke Batam. Warga Batam yang berkunjung ke Singapura juga mendapat perlakuan yang sama. Jika mau pulang ke Batam, harus PCR dulu di Singapura, juga dengan harga 120 dolar.

Dan sampai di pelauhan Batam, tetap harus PCR. "Kebijakan PCR di Singapura sebelum berkunjung ke Batam, katanya permintaan pemerintah kita," ungkap sumber, yang mengaku baru pulang dari Singapura.

Kebijakan double PCR ini tentunya sangat memberatkan warga Singapura yang akan berkunjung ke Batam, begitu juga sebaliknya. Ibarat portal yang dipasang di pintu pelabuhan internasioanl yang dibuka ceraca lebar.

Editor: Yudha

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit