logo batamtoday
Minggu, 24 November 2024
Panbil Group


Makna di Balik Kemah Presiden Jokowi di IKN
Senin, 14-03-2022 | 09:55 WIB | Penulis: Opini
 
Lokasi kemah Presiden Jokowi denganpara gubernur. (Foto: Ist)  

Oleh Putri Asikin

PRESIDEN Jokowi berkemah di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 13-15 Maret 2022. Kemah Presiden Jokowi tersebut menjadi bukti keseriusan Pemerintah dalam memindahkan IKN dari Jakarta ke Kalimantan.

Ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan. Pemindahan ini adalah sebuah proyek besar, karena yang dipindah bukan hanya istana kepresidenan dan gedung kementrian, tetapi juga para pegawainya serta pendatang dari Jawa. Persiapannya butuh perencanaan yang matang dan diperkirakan IKN baru benar-benar sempurna pada 15 tahun lagi.

Untuk melihat langsung persiapan pemindahan ibu kota, maka Presiden Jokowi akan berkemah di IKN, pada tanggal 13 hingga 15 Maret 2022. Sejumlah tenda berwarna gradasi biru dan abu-abu sudah disiapkan sebagai tempat berkemah. Presiden tidak hanya sendirian, tetapi berkemah bersama Bambang Susantono sebagai kepala otorita IKN yang baru, beserta gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyatakan, persiapan sudah ok. Nggak masalah dan lancar saja. Dalam artian, sebagai tuan rumah perkemahan, maka Isran akan mempersiapkan yang terbaik. Walau kemah dilaksanakan di atas tanah merah dan beralas kayu tripleks tetapi dipastikan aman, terutama dari segi kesehatan dan keselamatan, karena yang berkemah adalah seorang Presiden.

Perkemahan Presiden Jokowi adalah bukti keseriusan pemerintah untuk membangun IKN. Presiden Jokowi ingin merasakan sendiri atmosfer di Penajam Paser Utara ketika sedang dibangun, sehingga mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan tempat tersebut. Beliau memang ingin memantau langsung karena perhatian pada IKN.

Jika Presiden Jokowi berkemah di IKN dan memantau langsung maka beliau akan melihat sejauh mana persiapan pembangunannya. Apakah sesuai dengan yang direncanakan dan dijadwalkan, atau malah kacau-balau dan penuh dengan aroma korupsi. Dengan cara ini maka akan Presiden Jokowi akan langsung dapat mengetahui ketika ada laporan yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.

Pemantauan memang penting untuk meminimalisir kesalahan karena IKN dalah sebuah ibu kota, sehingga harus bagus dan merepresentasikan Indonesia. Pemerintah sangat serius dalam membangun IKN karena dengan pemindahan ini akan berdampak positif, baik bagi warga Kalimantan maupun seluruh WNI. Beban Jakarta juga akan berkurang karena sebagian warganya pindah ke Kalimantan.

Proyek pembangunan ibu kota butuh waktu (dan dana yang sedikit). Oleh karena itu persiapan dan perencanaannya harus dengan serius. Pemindahan bukan sekadar memboyong kantor, tetapi mengimplementasikan pancasila, yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pemerintah dengan serius membangun IKN karena ingin agar Kalimantan lebih maju dan ada pemerataan, sehingga tidak ada pameo yang mengatakan bahwa pembangunan hanya ada di pulau Jawa. Akan tetapi, modernisasi harus ada di seluruh Indonesia, karena negeri ini bukan hanya di Jawa. Pembangunan akan dimulai dari Kalimantan dan menyusul daerah-daerah lain.

Proyek IKN memang akan dilaksanakan dalam jangka panjang, demi kesempurnaan tempat tersebut. Meski perkiraan selesainya 15 tahun lagi, tetapi tetap butuh pengawasan ketat agar proyek ini berhasil. Pemerintah ingin agar pemindahan ibu kota berjalan dengan mulus sehingga kita bisa membangun Indonesia, dan dimulai dari ibu kota barunya.

Presiden Jokowi berkemah di IKN dan beliau membuktikan keseriusan pemerintah dalam membangun tempat tersebut. Penajam Paser Utara akan berubah menjadi Nusantara, sebuah kota ultra modern yang merepresentasikan guyubnya Indonesia. Proyek IKN harus selesai tepat waktu dan membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia.*

Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute Jakarta

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit