logo batamtoday
Senin, 06 Mei 2024
JNE EXPRESS


Mendagri Tito Nilai Letak Pulau Karang Singa dan Karang Selatan di Kepri Sangat Penting
Kamis, 13-01-2022 | 17:36 WIB | Penulis: Putra Gema
 
Mendagri Tito bersama Wamenhan usai meninjau Pulau Karang Singa dan Karang Selatan di Perairan Bintan, Kepri, Kamis (13/1/2022). (Foto: Putra Gema)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Dalam Negeri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian meninjau langsung pembangunan Pulau Karang Singa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (13/1/2022).

Dalam kunjungan ini, Tito didampingi langsung Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI Muhammad Herindra, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Di Pulau Karang Singa, Tito menjelaskan, Kementerian Pertahanan akan mulai melakukan pembangunan mercesuar, helipad dan rumah singgah di lokasi ini pada Februari mendatang.

"Tadi kita dengan Pak Wamenhan Letjen Muhammad Herindra, Kepala Bakamla dan Gubernur Kepri melihat Karang Singa dan Karang Selatan yang itu masuk dalam wilayah kita, kita melihat ke sebelah liitle rock (Malaysia), dibangun dengan struktur yang permanen dengan helipad segala ya, sementara kita hanya ada buoy saja, kecil. Oleh karena itu kita harus menjaga kedaulatan kita, ini menyangkut teritorial banyak sekali implikasinya," kata Tito.

Lanjut Tito, lokasi Karang Singa yang terletak di Selat Malaka dikenal sebagai salah satu selat tersibuk di dunia. Di Selat Malaka sendiri, Tito mengibaratkan, terdapat 6 chek point. "Salah satunya chek point yang sangat penting sekali di Karang Singa," ujarnya.

Karena posisinya yang strategis itu, menurut Tito, Indonesia harus menjaganya dan menegakkan bahwa wilayah tersebut masuk dalam teritori Indonesia. Sebuah tanda akan dibangun untuk menunjukkan bahwa wilayah tersebut merupakan milik Indonesia.

"Kita sudah koordinasi dengan Pak Wamenhan. Pak Wamenhan akan membangun mercusuar dan Bendera Merah Putih, dan Karang Selatan, Kemenhub tahun depan akan membuat platform yang lebih permanen lagi, yang paling penting kita ingin menjaga kedaulatan kita jangan sampai Sipadan Ligitan terulang, tidak boleh sejengkal pun wilayah kita berkurang," tegasnya.

Kemudian Tito menambahkan, Indonesia menginginkan agar di sekitar Karang Singa tidak complang antara pembangunan yang dilakukan Malaysia dengan situasi di Indonesia.

"Jangan sampai complang ya, di Malaysia mereka telah membangun strukturnya permanen, sementara wilayah kita hanya buoy (tanda untuk kapal) saja, belum permenan, sekarang ini masih temporary, kita akan bangun dengan cepat, tahun depan sudah permanen, kita patroli terus jangan sampai hilang," tutupnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan, Kemenhan akan mulai membangun Mercusuar, Helipad dan rumah singgah di Karang Singa pada Februari mendatang menunggu cuaca bagus.

"Mungkin bulan-bulan ini mulai akan kita bangun, nanti Februari atau cuaca agak bagus kita akan membangun mercusuar  untuk memastikan bahwa wilayah tersebut tidak akan hilang dari Indonesia," kata Herindra.

Menurut Herindra, anggaran yang digunakan untuk membangun mercusuar disana berasal dari Kementerian Pertahanan, namun akan ada pembicaraan lanjutan dengan Kementerian Perhubungan karena sebagian infrastruktur lainnya akan dibangun oleh Kemenhub.

"Potensi sengketa pasti ada, kalau tidak dijaga barang kita pasti hilang, harus dijaga dengan baik. Kita akan memastikan bahwa wilayah kita tidak ada akan hilang," tutupnya.

Editor: Gokli

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit