BATAMTODAY.COM, Batam - Melalui platfrom Batam Logistics Ecosystem (BLE), Kota Batam dijadikan percontohan penataan logistik di Indonesia.
Hal itu disampaikan saat peresmian Batam Logistics Ecosystem (BLE) Kota Batam oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di gedung lantai 3 BP Batam, Kamis (18/3/2021).
Luhut mengungkapkan, tujuan pemerintah memberlakukan BLE ini guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya, sekaligus memberikan transparansi investasi di Batam.
"Tujuan pemerintah memberlakukan BLE adalah untuk efesiensi. Selama ini biaya logistik yang dikeluarkan investor atau pengusaha di Indonesia mencapai 23 persen. Kalah bersaing dengan negara tetangga kita yang pengeluaran mereka hanya 15 persen. Selisih yang cukup besar ini akan membuat keberadaan logistik kita kalah bersaing terus. Maka pemerintah targetkan pada 2024 nanti biaya logistik tadi bisa ditekan hingga 15 persen," kata Luhut.
BLE ini, lanjut Luhut, merupakan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang baik sehingga bisa kompetitif di bidang logistik. Kendati demikian, untuk menuju ke titik itu harus menjadi upaya bersama mendukung dan saling menguatkan agar tercipta ekspor dan impor yang legal.
"Semua yang terlibat dalam BLE ini harus bisa memberikan pelayanan terbaik. Bagaimana agar investor atau pengusaha memilih sistem yang legal karena bisa menekan biaya yang tinggi," ujarnya.
Luhut mengungkapkan, selain meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya, platfrom BLE ini juga didukung oleh sistem telnologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik.
"Saya sampaikan bahwa platfrom BLE ini harus betul-betul dijalankan. Saya harapkan semua dapat berkordinasi dan semua harus satu. Mau itu TNI, Polri ataupun Bea dan Cukai dan bersama-sama dapat menyukseskan platfrom BLE ini," tutupnya.
Editor: Yudha
