BATAMTODAY.COM, Batam - Merasa tidak diikutsertakan dalam perdamaian antara PKNTT dan IKBSS, puluhan anggota PKNTT membentuk Perkumpulan Masyarakat Flores Nusantara (PMFN) Batam.
PMFN Batam yang diketuai Jhon, resmi dibentuk hari ini, Jumat (12/3/2021) di kawasan Batam Centre. Pembentukan organisasi baru ini dikarenakan keputusan perdamaian yang dilakukan Ketua PKNTT Batam bersama Ketua IKBSS Batam dilakukan tanpa sepengetahuan seluruh anggota.
Kuasa Hukum PMFN Batam, Andi Kusuma mengatakan, sebanyak 20 anggota PMFN Batam terkena dampak pemecatan secara sepihak oleh Bright PLN Batam dikarenakan isu premanisme yang disampaikan dua anggota DPRD Batam fraksi Gerindra, Harmidi dan Muhammad Rudi.
"20 orang yang sebelumnya anggota PKNTT Batam ini tidak diakomondir organisasi dan akhirnya membentuk organisasi baru dan kesepakatan damai yang berlangsung di Polresta Barelang tanpa persetujuan mereka," kata Andi, Jumat (12/3/2021).
Atas tindakan pemecatan tersebut, pihaknya akan mengajukan gugatan secara perdata ke PN Batam dengan terlapor pihak Bright PLN Batam.
Lanjut Andi, seluruh pekerja yang dipecat oleh Bright PLN Batam mengalami kerugian materil maupun inmateril. Dari segi kontrak kerja selama 2 bulan yang seharusnya setiap pekerja mendapati keuntungan Rp 18 juta.
"Terkait ujaran rasisme menurut kami belum selesai, kami akan menindaklanjuti kasus ujaran rasisme tersebut," tegasnya.
Editor: Gokli
