BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan sudah ada tiga kapal di Kepri yang ditangkap karena kedapatan menggunakan alat tangkap ikan cantrang.

Menteri KP mengatakan, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 59/PERMEN-KP/2020 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas masih terus dilakukan perbaikan.

Di mana dalam Permen tersebut masyarakat atau nelayan yang masih menggunakan alat tangkap cantrang tidak diperbolehkan. Hal itu dinilai akan mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan.

"Alat tangkap ikan cantrang kategori alat yang tidak ramah lingkungan. Untuk itu tahun ini sudah ada tiga kapal di Kepri yang kedapatan menggunakan alat tangkap cantrang," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono usai meresmikan Kapal Patroli Perikanan Hiu 16 dan Hiu 17 di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Barelang, Batam, beberapa waktu lalu.

Ia juga mengungkapkan KKP tidak hanya fokus terhadap kapal ikan asing (KIA) yang melakukan ilegal fishing di laut Indonesia. Tapi juga menjaga kekayaan laut Indonesia dari nelayan-nelayan yang tidak patuh pada peraturan.

Wahyu mencontohkan nelayan lokal harus memiliki izin penangkapan ikan sesuai izin yang dikeluarkan di daerah tersebut.

"Izinya diluar wilayah Natuna tapi ngambil (penangkapan ikan-red) di Natuna, itu akan ditindak. Ini yang akan kita lalukan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan," ungkapnya.

Editor: Yudha