BATAMTODAY.COM, Batam - Ancaman pemilik gudang limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Ruli Kampung ASL Tanjunguncang, terus menghawatirkan warga. Bahkan ancaman itu dilontarkan perangkat RT/RW setempat yang mendukung keberadaan gudang CV Bangkit Bersama Sanjaya (BBS).
"Mereka (penjaga gudang-red) mengancam kita melalui perangkat RT/RW. Kalau kami mengganggu gudang mereka ancam akan menggusur tempat tinggal kami," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Setidaknya ada 48 rumah liar (Ruli) yang menempat lokasi di sekitar gudang limbah plastik tersebut. Namun hanya beberapa warga yang protes keberadaan gudang limbah tersebut. Pasalnya munculnya bauk tidak sedap dari gudang tersebut disebapkan adanya tumpukan limbah dari dua truk yang diangkut ke lokasi tersebut.
"Kita tinggal di sini sudah belasan tahun. Mereka (gedang limbah) ini baru 1 bulan belakang menempati lahan ini. Masak kita mau digusur karena alasan mengganggu aktivitas gudang tersebut," ungkapnya.
Padahal sebelumnya Komisi III DPRD Kota Batam melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang CV Bangkit Bersama Sanjaya (BBS) yang disinyalir melakukan penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Ruli Kampung ASL, Tanjunguncang pada (21/12/2020) lalu.
Komisi III yang membidangi pembangunan, sarana dan prasarana dan lingkungan hidup itu menemukan beberapa jenis limbah yang ditimbun digudang milik CV. BBS tersebut. Namun sayang, dalam sidak itu wakil rakyat tidak bertemu dengan Direktur BBS, Rudi.
Bahkan, Komisi III DPRD Kota Batam telah dua kali melayangkan surat panggilan kedua dalam rapat dengar pendapat (RDP), namun pemilik gudang tidak kunjung datang.
"Sudah dua kali kita panggil tapi tidak datang. Kita akan panggil kembali pemilik gudang dalam minggu ini. Kemarin-kemarin masih sibuk dengan liburan Natal dan Tahun Baru jadi minggu ini kita panggil lagi. Harus ada penjelasan dari pihak perusahaan karena memang ada Penimbunanan limbah di sana," jelas Sekretaris Komisi III DPRD kota Batam Arlon Veristo saat dihubungi Rabu (6/1/2021).
Editor: Yudha
