BATAMTODAY.COM, Natuna - Bea Cukai Kepulauan Riau melakukan audiensi dengan pengusaha dan Pemerintah Kabupaten Natuna guna menggenjot ekspor komoditas perikanan yang memiliki potensi besar di Kepulauan Riau, Kamis (19/11/2020).
Muhammad Syahirul Alim, Kepala KPPBC TMP B Tanjungpinang menyebutkan, komoditas perikanan merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi ekspor terbesar dan komoditas perikanan yang ada di Natuna begitu melimpah.
"Hal ini semestinya harus kita syukuri dan bisa bermanfaat untuk dapat memberi nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau," kata dia, dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Sabtu (21/11/2020).
Syahirul Alim menjelaskan, meskipun di masa pandemi Covid-19 ini mengalami sedikit penurunan ekspor seperti yang terjadi dalam dua bulan terakhir ini, adanya penurunan ekspor ikan. Namun penurunan bisa diatasi dengan meningkatkan produksi perikanan tangkap yang berorientasi ekspor, sebagai upaya mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Pada kesempatan itu, Pemkab Natuna menyatakan, produk perikanan wilayah Natuna dapat ditingkatkan dengan sinergi yang lebih antara setiap pemangku kepentingan. Di samping itu perlunya aset atau alat produksi yang lebih baik daripada kebanyakan yang dimiliki nelayan tradisional pada saat ini, yaitu kapal dengan ukuran 5 GT.
Ditambah lagi, perlunya sosialisasi kepada masyarakat terkait keuntungan yang dapat diperoleh masyarakat dengan berusaha atau menjadi anak buah di kapal yang lebih besar.
Sementara, Pudji Seswanto, Kepala Seksi Pabean dan Cukai Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau menawarkan adanya konsep Pusat Logistik Berikat (PLB) Apung di Natuna.
"Kita mendorong agar nantinya akan ada PLB Apung di Natuna, sehingga supply bahan baku seperti es, BBM, serta kebutuhan logistik dapat terjaga sehingga hal tersebut dapat mendukung operasi perikanan agar lebih optimal," kata Pudji.
Seperti diketahui, Bea Cukai Kepri telah membentuk Tim Task Force Percepatan PEN yang didedikasikan untuk terus melakukan upaya mempermudah dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk melakukan ekspor.
"Kita akan mendorong dan memberikan dukungan penuh kepada pelaku usaha ekspor terkait prosedur ekspor, pengurangan biaya produksi dan logistik (supply chain bahan baku, pertumbuhan tenaga kerja, dan efesiensi cost logistic), pengembangan produk (diversifikasi produk), dan pemanfaatan fasilitas kepabeanan sehingga ekspor komoditas perikanan yang kita dimiliki dapat lebih memiliki daya saing di pasar internasional," tutup Pudji.
Editor: Gokli