BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kota Batam mengecam aksi bejat pencabulan yang dilakukan seorang pemuka agama terhadap anak di bawah umur di RT02/RW12 Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji.
"Kita mengecam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. Apalagi terduga pelaku ini merupakan tokoh agama yang seharusnya membimbing, mengajarkan perilaku yang baik dan memberi contoh," kata Ketua KPPAD Batam, Abdillah Selasa (10/11/2020).
Abdilah menambahkan belum mengetahui secara persis kasus yang menimpa korban. Meskipun demikian KPPAD mendorong pihak kepolisian menegakkan kebenaran dan mengusut tuntas kasus tersebut. "Kita mendorong kasus itu cepat diproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Theo menegaskan kasus tersebut sudah ditangani Polsek sesuai prosedur. Penyidik telah melakukan gelar perkara, memanggil saksi dan pemeriksaan terhadap korban.
"Kita sudah gelar perkara untuk mencari bukti-bukti lain karena kasus ini sudah lama dan kita tidak bisa sembarang tangkap. Kalau semua saksi sudah kita periksa termasuk korban dan sudah cukup bukti, tinggal tangkap saja," tegas Theo.
Diberitakan sebelumnya, Keluarga korban pencabulan, sebut saja Bunga yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), mendatangi Polsek Batuaji, Senin (9/11/2020).
Kedatangan keluarga korban, untuk mempertanyakan proses hukum kasus pencabulan yang dilaporkan 26 Oktober 2020 lalu, namun pelaku berinisial NPS tak kunjung ditangkap.
Saat di Mapolsek Batuaji, keluarga korban sempat bersitegang dengan penyidik Polsek. Mereka saling adu argumen di halaman Polsek terkait lambatnya penangkapan terhadap pelaku.
"Kita sudah pernah kasih kabar ke penydidik bahwa pelaku ada di rumahnya, tapi tidak juga ditangkap. Sekarang sudah kabur pelakunya baru mau cari. Tolonglah pak ini, pencabulan anak di bawah umur dan harus segera ditindak tegas," ujar ES, ibu korban.
Editor: Yudha
