BATAMTODAY.COM, Batam - Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan kelangkaan gas elpiji 3 Kg karena ada upaya 'panic buying' di tengah masyarakat.

Ia menjelaskan, kelangkaan gas elpiji 3 Kg tidak hanya terjadi di Kota Batam saja, juga terjadi di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.

"Selama ini membeli satu, gara-gara dengar langka dia stok jadi lebih dari satu. Sehingga penumpukkannya di masyarakat sendiri," kata Syamsul, Selasa (13/10/2020).

Saat ini, kata Syamsul, pihaknya telah membentuk dua tim, di mana tim pertama merupakan tim penertiban dan penindakan yang dipimpin oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Salim dengan berkoordinasi dengan Polresta Barelang untuk sidak ke lapangan.

"Lalu tim kedua dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam," ujarnya.

Lanjut Syamsul, nantinya tim ini akan menyelidiki kelangkaan gas elpiji 3 Kg di tengah masyarakat. Karena menurutnya dari pihak distributor tidak mungkin menahan penyaluran tabung gas.

"Pertamina, masyarakat dan agen harus ditelusuri. Pak Gustian (Kadisperindag) memetakan kenapa bisa langka, berapa kebutuhan masyarakat dan lainnya," ungkapnya.

Ia menyesalkan adanya kelangkaan ini, karena biasa terjadi saat moment hari raya, seperti Hari Raya Idul Fitri dan Natal. "Tetapi sekarang tidak ada hari raya besar, sudah terjadi kelangkaan," sesalnya.

Sementara itu, Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau membenarkan tidak ada pengurangan kuota distribusi tabung dari pihak pertamina. "Segera kami nanti bersama Pertamina akan turun mengecek kepastiannya, serta mencari penyebabnya," tutupnya.

Editor: Gokli