BATAMTODAY.COM, Medan - Menyambut berkat dan sukacita di tahun 2020, Punguan Nainggolan Lumban Tungkup Kota Medan memberikan ulos (mangulosi) Bonatua Lumban Tungkup, keturunan (pomparan) Nainggolan Lumban Tungkup yang meraih medali perak dari cabang olah raga bela diri kick boxing di ajang Sea Games 2019 Filipina, 30 November-11 Desember 2019 lalu.
Pengurus Nainggolan Lumban Tungkup Kota Medan merasa bangga dan amat bergembira karena adanya keturunan Nainggolan Lumban Tungkup yang mengharumkan nama bangsa di event internasional. Bahkan secara khusus memberikan tempat terhormat untuk seluruh keturunan marga Nainggolan Lumban Tungkup.
"Prestasi ini sangat membanggakan kami. Luar biasa. Selevel nasional saja kita sudah bangga, apalagi sampai level internasional. Bukan main-main prestasi ini. Kalau istilah anak muda sekarang, ini bukti bahwa pomparan atau keturunan Nainggolan Lumban Tungkup itu bukan kaleng-kaleng. Ini baru prestasi di bidang olah raga, mungkin sebentar lagi sudah ada yang juara olimpiade matematika atau fisika," ungkap Penasehat Punguan Nainggolan Lumban Tungkup Kota Medan, Drs Sihar Nainggolan, yang disambut tepuk tangan 200-an anggota punguan Nainggolan Lumban Tungkup yang hadir di acara Pesta Syukuran Bona Taon Nainggolan Lumban Tungkup di kediaman Ichlas Amikus Nainggolan, Jalan Perintis Kemerdekaan No 27, Medan.
Selain penasehat dan tuan rumah, turut memberikan ulos kepada Bona Tua, di antaranya Ketua Punguan Nainggolan Lumban Tungkup Kota Medan, Sahat Nainggolan, Hotman Nainggolan, Sekretaris Ir Winharto Nainggolan, Sekretaris I Valdesz Junianto Nainggolan, Sekretaris II Manahan Nainggolan, Bendahara P. Matondang, dari pihak boru yang juga penasehat pengurus Drs Johnson Sibarani, Ir M. Turnip, Drs T. Banurea, dan P. Pandiangan.
Sebelum diulosi, Bonatua sempat minta doa agar sukses menjalani debut perdana di ajang tarung campuran atau yang populer dengan nama One Pride Mixed Martial Art (MMA) yang ditayangkan di TVOne, Sabtu (15/2/2020) mendatang.
Di arena oktagon tersebut, Bonatua akan beradu kuat dan strategi dengan petarung asal DKI Jakarta yang juga berdarah Batak, Rudy Faisal Siahaan.
Atlet kelahiran 18 November 1999 ini bertekad bisa terus melaju hingga babak contender dan menghadapi pemegang sabuk juara nantinya.
"Fisik juga akan terus ditingkatkan untuk bisa bertarung tiga ronde. Teknik saya pikir sudah oke, tinggal mengulang-ulang saja. Karena masih ada waktu sekitar tiga minggu untuk memaksimalkan persiapan," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, menjadi wakil Indonesia di Sea Games, setelah berhasil menjuarai beberapa kejuaraan, tidak pernah dibayangkan orangtua Bonatua yang tinggal di Desa Sirumahombar, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir.
Bona kecil hingga lulus SMA, sebelumnya tidak pernah mengikuti latihan bela diri termasuk olahraga kick boxing.
Menurut ayahnya, Hulman Lumban Tungkup, dan ibunya Rindu Marbun, Bonatua mengenal kick boxing setelah kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed).
Bonatua sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, Elisa Lumban Tungkup kakak perempuannya dan Salmon Lumban Tungkup, adik lelakinya.
Sejak menempuh pendidikan di SDN 1 Nainggolan, Bonatua melanjut ke SMPN 1 Nainggolan dan selanjutnya ke SMA BT Balige.
"Setelah mendapat informasi Bona akan menjadi atlet kick boxing Indonesia ke Sea Games Filipina, kami sempat tak percaya. Perasaan terharu bercampur tidak percaya, apakah ini betul atau tidak? Setelah mendengar langsung melalui telepon dari Bonatua baru kita percaya bahwa itu benar," kata Hulman Lumban Tungkup, ayah Bonatua.
Sumber: Prosumut
Editor: Yudha