BATAMTODAY.COM, Batam - Penghuni Indah Puri Apartemen mendatangi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam mempertanyakan polemik pembayaran Uang Wajib Tahunan (UWT) yang mencapai miliaran rupiah.
Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Dendi Gustinandar, membenarkan adanya pertemuan dengan warga Indah Puri Apartemen, Sekupang, yang berlangsung di Gedung Marketing BP Batam, Senin (21/10/2019) kemarin.
"Pertemuan berlangsung tertutup semalam. Mereka ada yang WNA dan ada juga yang merupakan warga lokal Batam," paparnya, Selasa (22/10/2019).
Dendi menambahkan, ada banyak hal yang disampaikan para penghuni apartemen dalam pertemuan itu. Namun pihaknya hanya memberikan tanggapan dan penjelasan terkait tugas pokok dan fungsi yang ada di BP Batam. Sedangkan untuk hal lain, menurutnya, ada instansi yang lebih berwenang untuk itu.
Mengenai keluhan adanya surat tagihan dari manajemen, dengan perhitungan Rp 12 juta per meter persegi untuk uang UWT. Dendi juga mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu variabel, dari isi surat yang disampaikan oleh manajemen.
"Ternyata, UWT ini hanya salah satu variabel yang ditagihkan dari Rp 12 juta per meter persegi," lanjutnya.
Pada kesempatan itu dari BP Batam menjelaskan, untuk biaya UWT sudah ada aturan dan tarif resminya yang diatur dalam Peraturan Kepala (Perka) BP Batam. Dan untuk apartemen di wilayah Sekupang, besarannya sekitar Rp 131 ribu per meter persegi.
"Mereka bertanya lagi, untuk UWT ini apakah boleh urus sendiri? Kami sampaikan ada tahapan-tahapannya dan harus melibatkan manajemen, penghuni dan pemerintah," tuturnya.
Ditanya sikap BP Batam atas keluhan para penghuni apartemen itu, apakah akan memanggil pengelola apartemen. Dendi mengatakan, pihaknya akan melaporkan hal ini terlebih dahulu kepada pimpinan BP Batam. Namun pada intinya, BP Batam akan menjembatani perseteruan antara pengelola dengan penghuni apartemen tersebut.
Editor: Yudha
