BATAMTODAY.COM, Batam - Kecelakaan maut yang terjadi di Lubuk Matakucing pada Selasa (11/12/2018) pukul 05.30 Wib pagi ini menyisakan kisah tragis dan trauma mendalam bagi keluarga korban.
Terdapat dua orang korban yang meninggal dunia, atas nama Sumarni (48) --pengendara Honda Beat BP 2465 GQ dan Abdul Kadir (39) --pengendara Yamaha Xeon BP 5403 JP.
Sedangkan dua orang lagi, eddi Irawanti Pasaribu (32) dan Dikki P. Pasaribu (23) kondisinya masih kritis dan dirawat di RSUD Embung Fatimah. Sedangkan satu korban atas nama Hepbri Lindawati Pasaribu (40) hanya mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
Kecelakaan beruntun yang kabarnya menelan kerugian material sebesar Rp20 juta ini, berawal dari mobil Toyota Corola BP 1481 WX yang dikemudikan oleh Subur Bantolo (52) melaju dari arah Sei Harapan menuju Batuaji untuk menghantarkan pesanan katering ke wilayah Tanjunguncang.
"Setiap harinya dia memang bekerja menghatarkan katering," ujar AKP Kartijo, Wakasatlantas Polresta Barelang.
Namun saat berada di Jalan Diponegoro, wilayah hutan Mata Kucing, dekat taman pembibitan BP Batam, mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan kendaraan milik Abdul Kadir (Yamaha Xeon/Meninggal), seorang janitor yang juga menyambi jadi driver gojek, melaju dari arah berlawanan.
Saat tabrakan awal inilah, mobil yang dikendarai Subur pecah ban dan oleng ke kanan hingga menghantam pengendara lainnya Sumarni (meninggal), dan secara beruntun kemudian kecelakaan ini berlanjut menelan korban lainnya yakni; Deddi Irawanti Pasaribu dan Dikki P. Pasaribu (Kondisi masih kritis), dan nama Hepbri Lindawati Pasaribu mengalami luka ringan.
"Pengemudi saat di selidiki negatif, tidak sedang dalam keadaan mabuk," pungkas Kartijo.
Editor: Yudha
