BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar, membenarkan jika aksi mogok para dokter itu terkait hak insentif jasa medis para dokter yang belum dibayar hampir satu tahun.
"Uang insentif medis dokter ini belum dibayar. Kami sudah sama-sama menguraikan masalah ini dan hasilnya ternyata ada dua faktor," ujar Amsakar usai rapat dengan para dokter di RSUD Embung Fatimah, Senin (14/8/207).
Dua faktor yang menghambat pembayaran uang jasa medis para dokter tersebut kata Amsakar adalah, kondisi RSUD yang sedang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Propinsi (BPKP) serta belum ada SK Wali Kota sebagai payung hukum untuk membayar insentif yang dituntut oleh para dokter itu.
"SK Wali Kota belum ada, juga karena masih diaudit rumah sakit ini oleh BPKP. Pak Gunawan selaku Direktur RSUD harus memegang prinsip hati-hati kalau belum ada payung hukumnya. Makanya timbulah masalah ini," ujar Amsakar.
Untuk menyelesaikan persoalan itu, tentu manajamen RSUD harus menunggu hasil audit BPKP untuk mendapatkan kejelasan terkait keputusan Wali Kota nanti. "Hasil audit itu menjadi patokan keputusan Wali Kota nanti, apakah dibayar atau tidak," ujar Amsakar.
Jika memang tuntutan para dokter tersebut mendesak, maka opsi lain yang ditawarkan adalah meminta pendapat dari BPKP sebagai referensi manajemen RSUD untuk mengambil langkah selanjutnya, apakah dibayar atau tidak.
"Itu harus ada hitam di atas putih. Kalau iya bisa dibayar ya harus ada pegangan, agar nanti tidak disalahkan lagi," ujar Amsakar.
Selain itu, untuk waktu menunggu hasil audit BPKP, langkah yang akan diambil Pemko Batam bersama manajemen RSUD untuk menyelesaikan persoalan itu adalah dengan membentuk tim khsusus yang terdiri dari jajaran petinggi Pemko Batam dan pihak RSUD untuk membahas peraturan Wali Kota sebagai payung hukum atas uang jasa intensif medis para dokter tersebut.
"Kami juga akan bentuk tim untuk menyelesaikan persoalan ini secepatnya. Makanya kawan-kawan dokter saya minta untuk bersabar dan kembali menjalankan tugas dan fungsinya sebagai dokter untuk melayani masyarakat," ujar Amsakar.
Editor: Udin