BATAMTODAY.COM, Batam - Kesehatan warga Ruli Kampung ASL terancam, setelah kehadiran gudang penampung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di sekitar pemukiman mereka.

Warga kini merasa khawatir dan mulai resah, karena berdirinya gudang terbuka tanpa dilengkapi plang perusahan itu. Diketahui gudang tersebut baru beroprasi satu bulan belakangan ini. Menurut warga sekitar, ada limbah yang ditumpuk di dalam gudang tersebut.

"Sudah satu bulan berdiri gudang itu. Tapi akhir-akhir ini bau tak sedap kerap dikeluhkan oleh warga," kata seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.

Dia mengaku, munculnya bau tidak sedap itu bersumber dari gudang penampungan limbah yang diangkut truk ke lokasi tersebut.

"Limbah itu dari perusahan yang diangkut ke gudang ini. Kalau cuaca panas ini tidak terlalu bau. Tapi kalau cuaca hujan baunya sangat menyengat. Sejak adanya gudang ini banyak sekali lalat bertebaran ke pemukiman dan sangat membahayakan kesehatan warga," ujarnya.

Dia meminta pihak terkait pemerintah dan aparat kepolisian dapat merespon keluhan 48 warga Ruki Kampung ASL.

"Kita pertanyakan fungsi gudang itu. Gudang itu diduga ilegal karena tidak ada plang perusahan yang terpampang dilokasi. Warga minta gudang itu dibongkar," tuturnya.

Wartawan yang mencoba menghampiri gudang tersebut, di lokasi bertemu dengan Dedi yang mengaku sebagai pengawas gudang. Dia meminta pewarta untuk mengumpulkan sejumlah handphone milik pewarta agar tidak melakukan perekaman maupun pengambilan foto di dalam gudang. Akhirnya, diketahui gudang tersebut milik CV. Bangkit Bersama Sanjaya (BBS).

"Sebelum dibangun kita sudah berbicara dengan warga sekitar, dan RT/RW menyetujui. Memang hanya ada tiga kepala tumah tangga yang tidak setuju, tapi kita tetap mengakomodirnya keluhan warga," tegasnya.

Editor: Dardani