BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang pendeta berinisial NPS dilaporkan ke pihak berwajib Polsek Batuaji atas tuduhan pencabulan anak di bawah umur, sebut saja Bunga, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Orang tua korban berinisial HS menceritakan kejadian yang menimpa anaknya tersebut terjadi pada enam bulan lalu, ketika anaknya aktif melakukan berbagai kegiatan gereja di tempat ia tinggal, RT 02/RW 12 Tanjunguncang.
Anaknya mengaku risih dengan tingkah laku pendeta NPS yang kerap mencium dan memeluknya.
"Anak kami mengaku selalu dipeluk dan dicium oleh pendeta. Saat itu kami mencoba mediasi dengan pendeta bersama kumpulan Serikat Tolong Menolong (STM). Dan keputusan berama keluarga sudah memaafkan apa yang telah dilakukan pendeta, karena konteksnya baru cium dan peluk," kata HS.
Usai berdamai korban dan keluarga tetap melaksanakan ibadah di gereja tersebut. Namun, seiringnya berjalanya waktu, permasalahan kembali muncul antara keluarga korban dan keluarga pelaku.
Saat itu dalam kegiatan bakti sosial bagi-bagi sembako, istri HS membagikan sembako kepada orang yang tidak masuk daftar. Hal itu membuat istri pendeta NPS marah dan menjelek-jelekkan keluarga korban ke orang lain.
"Kami memutuskan untuk pindah beribadah. Tapi istri pendeta ini malah menjelek-jelekkan keluarga kami ke jamaah tempat kami beribadah yang baru," ujarnya.
Tak tahan, akhirnya Bunga menceritakan kejadian sesungguhnya kepada istri HS, bahwa bunga tidak hanya dipeluk dan dicium oleh pendeta, tapi lebih dari itu.
Mendengar pengakuan Bunga, keluarga langsung melaporkan pencabulan anaknya ke Polsek Batuaji pada Senin (26/10/20202). Atas laporan tersebut Bunga bersama keluarga dan aparat kepolisian langsung melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umun Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF).
"Pernyataan dokter terdapat luka pada alat vital anak saya," kata HS yang mengaku belum mengetahui berapa kali anaknya digauli oleh pelaku.
Editor: Surya