BATAMTODAY.COM, Batam - Buruh galangan di PT Bandar Abadi melakukan mogok kerja dan unjuk rasa di depan gerbang perusahaan yang berlokasi di Tanjunguncang, Batuaji, Rabu (23/09/2020) siang.

Ratusan pekerja menuntut agar perjanjian kerja bersama (PKB) yang telah diajukan enam bulan yang lalu segera diberlakukan.

Di mana, isi PKB tersebut, di antaranya pemberlakukan upah yang layak sesuai dengan UMK yang sudah ditetapkan, akomodir BPJS Ketenagakerjaan serta pemberlakuan Kesehatan dan Keselamatan, Kerja (K3).

"Tuntutan mendasar sebenarnya. Ini hal-hal yang memang harus dilakukan pihak perusahaan. Upah pekerja masih ada yang Rp 12 ribu per jam. Inikan tidak sesuai dengan UMK yang ada. Kami ingin ada jaminan keamanan dalam bekerja. Hal paling mendasar ini yang kami tuntut," ujar ketua Federasi Pekerja Mandiri (FPM) PUK Bandar Abadi, Ahmad Jen di depan PT Bandar Abadi.

Sebelum melakukan aksi, parah buruh tersebut sudah berulang kali melakukan mediasi dengan pihak perusahaan dan juga Dinas Ketenaga Kerja Kota Batam. Namun, sampai aksi berlangsung belum ada keputusan yang pasti.

"Yang membuat kawan-kawan ini marah, manajemen kasih alasan yang tidak logis," kata Jen.

Pantauan di lapangan, unjuk rasa ini berlangsung damai. Kapolsek Batuaji, Kompol Jun Chaidir bersama anggotanya juga terlihat berada di lokasi untuk mengawal jalannya aksi.

Wendi, perwakilan manajemen PT Bandar Abadi kepada wartawan mengaku akan melakukan mediasi ulang terkait tuntutan karyawan tersebut. Terkait tuntutan PKB yang belum disepakati karena masih ada hal-hal yang memang memberatkan perusahaan sehingga manajemen masih menerapkan peraturan pemerintah (PP) terkait hak dan kewajiban karyawan.

"Kami akan mediasi ulang," tegas Wendi.

Editor: Gokli