BATAMTODAY.COM, Batam - Sampai saat ini dimasa pendemi Covid-19 jam besuk warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam tidak kunjung dibuka, meski Batam sudah menjalankan New Normal.
Para warga binaan hanya diperbolehkan besuk lewat vidio call yang disediakan secara gratis, namun keluarga masih bisa menitipkan barang.
Saat ini, ada 1.160 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam, Sagulung. Tentu kondisi yang sudah over lood itu membuat suasana sedikit tak nyaman, normalnya pun hanya bisa menampung sekitar 400 warga binaan
"Jam besuk akan kembali di buka setelah ada instruksi dari pusat, saat ini belum di buka," kata Mishbahuddin, Kalapas Kelas II A Batam.
Untuk mengatasi rasa kejenuhan di dalam Lapas, warga binaan selalu mengasah kreatifitasnya lewat kegiatan positif seperti produksi roti, buat tempe, jahit masker, souvenir, mebel, tanjak dan berbagai hasil produksi lainnya
"Mereka memiliki keahlian masing masing, ada yang pandai ngelas, ada yang bisa ngolah kayu, inilah yang kita kembangkan supaya ada bekalnya saat mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat," ungkap Mishbahuddin.
Barang hasil kreatifitas itu akan di bantu untuk di pasarkan, termasuk untuk mengurus BPOM. Tapi akhir akhir ini, pemasaran produk roti terpaksa di stop karena masih pandemi covid-19.
"Kemarin sudah sempat lancar pemasaran rotinya, tapi karena pandemi ini, pemasaran jadi tersendat, roti itu pun hanya di pasarkan di sekitaran Lapas karena belum ada ijin dari BPOM," ujarnya.
Sedangkan tanjak hasil karya warga binaan sudah mulai di perkenalkan kepada para tamu dan pengunjung Lapas. Bahkan saat acara resmi di Lapas, tanjak ini akan selalu di gunakan oleh para tamu.
"Seperti kemarin, ada kunjungan kerja, tanjak ini kami gunakan dan hasilnya terlihat cantik," tutupnya.
Editor: Yudha