HARI ini, Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB, kabar duka tengah menyelimuti bangsa Indonesia. Presiden ketiga BJ Habibie meninggal dunia dalam usia 83 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Bagaimana peran dan jasa putra terbaik bangsa itu? Berikut catatan perbincangan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah dengan anggota DPRD Provinsi Kepri, Yudi Kurnain, di bilangan Batam Center, Rabu (11/9/2019) malam.
Selain dikenal sebagai teknorat kebanggaan Indonesia, BJ Habibie juga dikenal sebagai lokomotif pembangunan Pulau Batam. Kontribusinya menyulap sebuah hutan pulau, kini menjadi kota metropolis.
"Sebelum kita lebih jauh membincang jasa-jasa BJ Habibie, saya mengimbau masyarakat Batam untuk melaksanakan sholat gohib untuk menghormati jasa-jasa almarhum BJ Habibie. Karena, Batam bisa seperti saat ini karena tangan dingin beliau," ungkap Yudi Kurnain.
BACA: Kabar Duka, BJ Habibie Meninggal Dunia
Yudi mengenang, tahun 1992 lalu, dirinya memutuskan merantau ke Batam dan meninggalkan kota kembang Bandung. Pasalnya, karena dirinya telah lama mendengar bahwa di Batam cukup mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Saat itu, Batam baru saja dikembangkan sebagai kawasan industri bonded zone oleh BJ Habibie kerjasama dengan Singapura. Batam menjadi tujuan untuk mencari pekerjaan, kota ini menjadi lokomotif pembangunan di Indonesia.
Buktinya, Kantor Pos menjadi saksi sejarah betapa kirimin uang dari Batam ke seluruh wilayah Indonesia jumlahnya cukup fantastis. Kenang Yudi yang pernah merintis pekerjaan sebagai Satpam di Kawasan Industri Batamindo.
Saat bertugas sebagai Satpam di kawasan industri tertua di sana, Yudi menyaksikan bagaimana ribuan anak-anak muda usia produktif dari pelosok seluruh Indonesia, mengadu nasib di puluhan industri manufaktur yang beroperasi di sana. Uang hasil gaji dan OT, over time, mereka itulah yang menyebar sampai ke seluruh Indonesia. Via wesel.
Kenangan Yudi yang melesat jauh ke hampir tiga dasawarsa itu, kembali hadir, saat mendengar tokoh di balik kemajuan Pulau Batam itu, telah tiada. Sambil mengehela napas panjang, pria berambut kuncir itu bergumam, selamat jalan Pak Habibie...
Editor: Yudha