BATAMTODAY.COM, Batam - Terbongkarnya aksi penyelundupan 5 unit mobil mewah esk Singapura, menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Batam. Sejumlah kalangan optimis kasus ini akan diungkap tuntas, mengingat pengungkapan kasus ini melibatkan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Yang masih jadi pertanyaan di tengah masyarakat, siapa di balik aksi penyelundupan mobil mewah ini. Apakah masih melibatkan pemain lama yang terkesan tak tersentuh hukum, atau pemain baru? Masyarakat juga berharap, pengungkapan penyelundupan mobil mewah kali ini menjadi pintu masuk membuka kembali kasus mobil bodong di Batam.
"Kita berharap kasus ini menjadi pintu masuk untuk mengungkap kasus mobil bodong di Batam yang tak pernah tuntas. Dulu masyarakat Batam pernah dihebohkan penangkapan sejumlah mobil bodong. Penangkapannya heboh luar biasa, petugasnya menggunakan senjata laras panjang. Tapi kasusnya seolah mengendap. Tersangkanya entah di mana," ujar Lamsir L. Raja, Direktur Eksekutif Batam Monitoring, Selasa (22/1/2019).
Penyelundupan 5 unit mobil mewah eks Singapura ini diungkap Lantamal IV melalui Tim Unit I Kejahatan dan Kekerasan Laut (Jatanrasla) bersama Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Dispamal) dan Satgas Bais TNI, yang berkoordinasi dengan Kasi Intel KPU BC Tipe B Batam.
Nah, siapa saja yang terlibat dalam aksi penyelundupan mobil mewah ini? Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama R. Eko Suyatno, mengatakan masih dalam pemeriksaan.
"Pelaku pengirim maupun pemasok kelima mobil mewah ini ke Indonesia, saat ini sedang diperiksa dan dimintai keterangan," ungkap Eko, Selasa (22/1/2019), tanpa merinci nama-nama yang diperiksa.
Dari lima mobil mewah eks Singapura yang diselundupkan, tiga unit diamankan di Batam. Yakni Nissan Skyline GTR 33 warna Putih tahun 2000, Nissan Skyline GTR 34 tahun 2000, dan sedan Mustang warna Merah tahun 1972. Ketiga mobil ini diamankan di gudang PT Batam Trans, Kampung Air, Batam Center.
Sedangkan dua unit lainnya sudah sempat dikirim ke Jakarta. Disebut, keduanya merek Ferarri dan Lamborghini dan diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Danlantama Eko Suyatno menambahkan, tiga unit mobil yang diamankan di Batam ditaksir bernilai Rp 4 miliar. Bahkan, nilainya bisa bertambah mengingat jenis mobil tersebut merupakan produk lama dan antik.
"Kalau nantinya sudah terjual di Jakarta, berhubung ini barang lama dan langka maka harga ini bisa jauh lebih tinggi," ujarnya.
Hingga saat ini, gudang PT Batam Trans, tempat diamankannya tiga unit mobil mewah selundupan, mendapat penjagaan ketat dari anggota TNI Lantamal IV Tanjungpinang.
Editor: Gokli