logo batamtoday
Minggu, 17 November 2024
Panbil Group


Nelayan Tanjung Unggat Tuntut PT Pinguin Berikan Kompensasi
Sabtu, 11-08-2018 | 18:52 WIB | Penulis: Habibi Khasim
 
Ilustrasi.  

BATAMTODAY.CPM, Tanjungpinang - Nelayan di Kelurahan Tanjung Unggat merasa gerah dengan sikap pemilik lahan di kawasan Karyamina, Tanjung Unggat yang telah melakukan penimbunan di kawasan tersebut.

Menurut nelayan dikawasan RW03, RW04 dan RW05 di kawasan tersebut menuntut diberikan kompensasi karena mereka sulit mencari ikan dan ketam lantaran laut tercemar oleh timbunan tanah merah yang dilakukan PT Pinguin, disebut milik Subandi alias Bandi.

Hal itu dikatakan Lurah Tanjung Unggat, Said Fatahullah, Sabtu (11/8/2018). Dia mengaku sebelumnya masyarakat RW03 telah diberikan kompensasi oleh pihak perusahaan. Pasalnya, laut yang tercemar tersebut memang berada di kawasan RW03.

"Sudah diberikan, namun yang RW04 dan RW05 juga menuntut, karena menurut mereka tempat yang tercemar itu juga laut tempat mereka mencari rezeki," tutur Said.

Memang laut adalah kawasan bebas untuk mencari rezeki. Jika tercemar, maka akan terbawa arus hingga kemana-mana.

Hal inilah memicu para nelayan untuk meminta kompensasi kepada pihak perusahaan. Pasalnya tetap, penyebab pencemaran lingkungan itu dikarenakan satu oknum, yaitu pemilik perusahaan.

"Masyarakat akan melakukan RDP bersama dewan Senin nanti. Kita harapkan ada jalan keluar agar sama-sama enaklah," tutur Said.

Sebelumnya, Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang mengundang pengusahanya minyak, Subandi atau akrab disapa Bandi untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di Kantor DPRD Tanjungpinang, Senggarang, Senin (13/8/2018).

RDP ini berkaitan dengan keluhan masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat yang mengadukan masalah penimbunan di kawasan tersebut dan berimbas kepada susahnya mereka mencari rezeki.

Anggota DPRD Tanjungpinang dari Komisi III, Ismiyati mengatakan, sebelumnya Bandi telah diundang untuk membicarakan masalah penimbunan oleh PT Pinguin yang kabarnya merupakan perusahaan Bandi. Penimbunan lahan dikawasan Tanjung Unggat tersebut mengakibatkan para nelayan terganggu mencari rezeki lantaran isi laut kabur.

"Sudah diundang kemarin di kantor Lurah Tanjung Unggat, kita (Komisi III) dan masyarakat serta Lurah sudah kumpul, tetapi malah Bandi-nya tidak datang," kata Ismiyati, Sabtu (11/8/2018).

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit