BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam bersiap melakukan lompatan besar dalam pelayanan kesehatan dengan menghadirkan layanan unggulan, seperti genoterapi, kardiologi, ortopedi olahraga, dan odontologi. Meski berstatus rumah sakit negeri, RSBP Batam menargetkan pelayanan setara rumah sakit swasta demi menarik kepercayaan masyarakat.
Direktur RSBP Batam, Kolonel Laut (K) dr Tanto Budiharto, mengungkapkan, sekitar 80 persen pasien rumah sakitnya adalah peserta BPJS maupun pengguna asuransi kesehatan. Hal ini menjadi modal kuat untuk mengembangkan layanan unggulan tanpa harus membebani keuangan BP Batam.
"Ini penting, karena kita punya kemampuan. Sekitar 80 persen pasien kita adalah pengguna BPJS dan asuransi. Itu modal dasar untuk menghidupkan layanan unggulan tanpa terlalu membebani BP," ujar dr Tanto saat ditemui di Batam Center, Selasa (1/7/2025) malam.
Dokter spesialis jantung yang pernah berkarier di RSAL dr Midiyato Tanjungpinang dan RS Awal Bros Batam ini menjelaskan, RSBP Batam juga tengah mempersiapkan program One Day Service. Konsep ini memungkinkan pasien menyelesaikan seluruh pemeriksaan dan tindakan medis dalam satu kunjungan.
"Orang tidak perlu lagi bingung dan bolak-balik. Targetnya bisa datang, periksa, dan selesai dalam satu hari," kata dr Tanto penuh optimisme.
Selain itu, rumah sakit berencana menggabungkan layanan jantung dan saraf dalam satu unit vascular-neurovascular center untuk mempercepat penanganan penyakit kronis. Menurut dr Tanto, langkah ini sejalan dengan instruksi pimpinan BP Batam, Amsakar dan Li Claudia, yang menginginkan pelayanan kesehatan di Batam mampu bersaing dengan rumah sakit swasta.
"Ini bagian dari reformasi layanan. Intinya, pelayanan prima menjadi tolak ukur untuk bersaing dengan rumah sakit swasta," jelasnya.
Sebagai bagian dari peningkatan mutu layanan, RSBP Batam juga merencanakan pembangunan ruang khusus untuk pasien VIP, termasuk pejabat daerah, agar layanan bagi pasien umum tidak terganggu. "Hal ini untuk menjaga kenyamanan semua pihak. Pasien VIP tidak bercampur dengan pasien umum," tuturnya.
Dalam pengembangan layanan unggulan, dr Tanto menegaskan, penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama. Rumah sakit akan mengadakan pelatihan, sertifikasi, serta bekerja sama dengan dokter part-time maupun lulusan baru. Namun, ia mengakui saat ini RSBP Batam masih dibatasi untuk menambah pegawai tetap.
"Kita juga belum mendapatkan ruang untuk menambah tenaga kerja medis. Untuk itu, kita latih dan sertifikasi tenaga yang ada. Dan kita juga tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan dokter undangan," papar dr Tanto.
Didampingi Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait, dr Tanto menambahkan, RSBP Batam kini mulai memanfaatkan media sosial seperti Instagram, YouTube, dan podcast sebagai sarana promosi sekaligus edukasi masyarakat.
Langkah berikutnya, kata dr Tanto, adalah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan guna memperoleh dukungan berupa alat kesehatan, pelatihan tenaga medis, hingga distribusi dokter spesialis yang saat ini masih terbatas, seperti onkologi. "Kita akan bersurat ke Kemenkes, dan mudah-mudahan bisa segera terealisasi. Harapannya, pelayanan kita bisa setara dengan rumah sakit besar lainnya, meski tetap gratis," tegas dr Tanto, yang diamini Ariastuty.
Ia optimistis, perubahan pelayanan di RSBP Batam akan mulai dirasakan masyarakat dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan. "Perubahan tidak bisa instan, tapi kita lakukan bertahap dan terukur. Yang penting niat dan arah kita sudah satu," pungkasnya.
Editor: Gokli
