BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memperluas upaya transformasi pendidikan nasional dengan memperkuat kolaborasi internasional.
Salah satu langkah konkret dilakukan dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru yang digelar Jumat (13/6/2025), bertepatan dengan peringatan 67 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri dari kedua negara ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, mulai dari bidang pendidikan, pangan halal, hingga energi terbarukan.
"Kerja sama antara Indonesia dan Selandia Baru telah terjalin lama, dan kali ini diperkuat dengan elemen baru, yakni kolaborasi di sektor halal, termasuk pangan halal, serta aspek keamanan dan keselamatan," ujar Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, seusai penandatanganan pengaturan kerja sama di Jakarta, demikian dikutip laman Kemdiktisaintek.
Ia menambahkan, implementasi lanjutan dari kerja sama ini akan mencakup pertukaran riset serta praktik dalam hal standarisasi dan sertifikasi halal.
Dalam bidang pendidikan, kedua negara sepakat untuk memperkuat kolaborasi mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Kerja sama ini mencakup program pertukaran pelajar, pelatihan kejuruan, dan peningkatan kapasitas guru, yang juga melibatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pemerintah Selandia Baru turut menyampaikan dukungan terhadap program prioritas Presiden RI dalam upaya perbaikan gizi anak-anak Indonesia. Salah satu bentuk konkret dukungan tersebut adalah dengan memfasilitasi ekspor produk susu berkualitas tinggi serta berbagi praktik terbaik dalam penyediaan makanan bergizi di lingkungan sekolah.
"Komitmen kami adalah memastikan anak-anak mendapatkan akses terhadap nutrisi yang memadai, dan kami senang bisa berkontribusi melalui pendekatan berbasis pendidikan," kata Winston Peters, Menteri Luar Negeri Selandia Baru.
Kesepakatan lain yang tidak kalah penting adalah peningkatan kuota beasiswa untuk pelajar Indonesia di bidang pertanian. Pemerintah Selandia Baru resmi menaikkan jumlah penerima beasiswa dari 45 menjadi 70 pelajar setiap tahunnya, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan sektor pertanian Indonesia.
Selain itu, dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, Selandia Baru menyatakan akan menginvestasikan USD 15 juta selama lima tahun ke depan untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Investasi ini mencakup dukungan riset, pelatihan, dan pendidikan terkait teknologi energi bersih.
"Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami dalam mendukung Indonesia menuju transisi energi hijau yang inklusif dan berkelanjutan," tambah Winston Peters.
Pertemuan ini juga menjadi momentum awal menuju perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia�Selandia Baru pada tahun 2028, dengan tekad memperluas kerja sama ke bidang-bidang strategis seperti inovasi, teknologi, dan energi.
Selain Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono, hadir pula dalam pertemuan tersebut Sekjen Kemdiktisaintek Togar Mangihut Simatupang, Sekjen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Suharti, serta jajaran pejabat tinggi dari Pemerintah Selandia Baru.
Editor: Gokli
