logo batamtoday
Jum'at, 11 Juli 2025
BATAM TODAY


Indonesia-Jepang Teken MoU Dagang Rp 3,3 Triliun, Dorong Ekspor Berkelanjutan dan Energi Hijau
Jum\'at, 13-06-2025 | 12:48 WIB | Penulis: Redaksi
 
Sebanyak 13 nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha RI-Jepang berhasil diteken, dengan total nilai mencapai USD 200,8 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun, dalam Forum Bisnis Indonesia�Jepang yang digelar di Osaka, Rabu (11/6/2025). (Kemendag)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus memperluas kerja sama ekonomi strategis dengan Jepang. Dalam Forum Bisnis Indonesia�Jepang yang digelar di Osaka, Rabu (11/6/2025), sebanyak 13 nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha dari kedua negara berhasil diteken, dengan total nilai mencapai USD 200,8 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun.

Kesepakatan ini mencakup sektor kertas, pelet kayu, boga bahari, cokelat, furnitur, rotan, kopi, arang kayu, tenaga kerja, hingga pengembangan bisnis biomassa.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, yang hadir langsung di lokasi, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan komitmen nyata pemerintah dalam mendukung pelaku usaha nasional, khususnya UMKM, melalui fasilitasi forum bisnis sebagai bagian dari misi dagang Indonesia ke Jepang.

"Kolaborasi antara Indonesia dan Jepang sebagai mitra dagang strategis diharapkan semakin kuat dan saling menguntungkan," ujar Roro dalam keterangannya di Osaka, Kamis (12/6/2025).

Roro menyoroti posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat di Asia Tenggara. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,87 persen pada kuartal I-2025, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 4.900 pada 2024. Realisasi investasi juga mengalami lonjakan sebesar 20,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kinerja perdagangan bilateral Indonesia�Jepang pun menunjukkan tren positif. Ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang tumbuh 8,8 persen selama lima tahun terakhir, dengan komoditas utama seperti batu bara (15,8 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia), nikel (5,52 persen), dan konduktor elektrik (4,07 persen). Sementara itu, impor nonmigas Indonesia dari Jepang tumbuh 8,21 persen, didominasi produk logam, kendaraan bermotor, dan tembaga.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Fajarini Puntodewi, menjelaskan forum bisnis tersebut merupakan rangkaian dari keikutsertaan Indonesia dalam Paviliun Expo 2025 Osaka. Mengusung tema 'Strengthening Synergy: Unlocking Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement for Sustainable Trade in New Economy Era', forum ini mempertemukan 27 pelaku ekspor dari sektor energi hijau, fesyen berkelanjutan, material konstruksi, hingga makanan dan minuman.

"Forum bisnis ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan amandemen IJEPA, serta memfasilitasi pertemuan dagang yang konkret antar pengusaha kedua negara," jelas Fajarini Puntodewi.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi panel yang membahas pemanfaatan Indonesia�Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Beberapa narasumber dari lembaga dagang Indonesia dan Jepang hadir, seperti JETRO, Kadin, dan OCCI Osaka. Forum ini juga berhasil mencatatkan transaksi perdagangan senilai USD 200,8 juta.

Wamendag Roro menambahkan, Indonesia sangat terbuka untuk kerja sama strategis dengan Jepang, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan dan produk berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap isu lingkungan dan transisi menuju ekonomi hijau.

"Dengan rantai pasok hijau dan visi bersama dalam ekonomi berkelanjutan, Indonesia siap menjadi mitra penting Jepang di kawasan," pungkasnya.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit