logo batamtoday
Jum'at, 28 Februari 2025
Panbil Group


Kemenag Kirim 1.000 Dai ke Wilayah 3T dan Luar Negeri dalam Tarhib Ramadan 1446 H
Kamis, 27-02-2025 | 11:24 WIB | Penulis: Redaksi
 
Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, secara simbolis menyerahkan Bendera Merah Putih kepada perwakilan dai sebagai tanda keberangkatan mereka di Jakarta, Rabu (26/2/2025). (Kemenag)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) kembali mengirimkan 1.000 dai dan daiyah ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), wilayah khusus, hingga ke luar negeri sebagai bagian dari program tarhib Ramadan 1446 H.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam serta memperkuat harmoni sosial berbasis nilai agama dan kearifan lokal.

Pelepasan para dai dilakukan dalam acara Ceremony Pembekalan dan Pelepasan Dai ke Wilayah 3T, Wilayah Khusus, dan Imam Diaspora Indonesia di Luar Negeri Tahun 2025 di Jakarta. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Abu Rokhmad, secara simbolis menyerahkan Bendera Merah Putih kepada perwakilan dai sebagai tanda keberangkatan mereka.

Program ini telah rutin dilakukan setiap Ramadan sejak 2022, dengan misi dakwah yang tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga membantu menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan budaya di daerah perbatasan. Tahun ini, Kemenag juga mengirim lima dai ke luar negeri, yaitu ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional.

Abu Rokhmad mengapresiasi dedikasi para dai yang bersedia mengabdikan diri selama Ramadan. "Meninggalkan keluarga selama satu bulan demi mengemban tugas dakwah adalah bentuk pengabdian luar biasa. Meskipun penuh tantangan, tugas ini memiliki pahala yang sangat besar," ujarnya, Rabu (26/2/2025), demikian dikutip laman Kemenag.

Selain berdakwah, para dai juga diminta untuk mendokumentasikan dan mengevaluasi aktivitas mereka. Setiap dai diharapkan aktif di media sosial serta membuat laporan berbasis data guna mengukur dampak dakwah mereka di masyarakat. Abu Rokhmad juga menekankan pentingnya membangun kedekatan emosional dengan komunitas yang mereka bina.

"Negara ini membutuhkan dai yang kreatif dan memiliki niat tulus untuk membangun masyarakat. Bantu negara ini dengan mengajak masyarakat bekerja keras dan membangun hubungan yang erat dengan mereka," tambahnya.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menyoroti meningkatnya permintaan layanan keagamaan dari diaspora Indonesia di luar negeri. Hal ini, menurutnya, menunjukkan potensi Indonesia sebagai kiblat kajian dan praktik keislaman dunia, sebagaimana permintaan imam dan khatib dari berbagai negara, termasuk Kuwait dan Uni Emirat Arab.

"Indonesia telah membuktikan perannya dalam menyediakan layanan keagamaan yang berkualitas, salah satunya melalui Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), di mana 70 persen mahasiswanya berasal dari luar negeri," ungkap Zayadi.

Ia juga mengingatkan pentingnya pendekatan dakwah yang mempertimbangkan faktor sosial dan budaya. "Para dai harus memahami psikologi dan kondisi spiritual masyarakat setempat agar dakwah lebih efektif. Dakwah tidak hanya soal menyampaikan ajaran agama, tetapi juga tentang menganalisis sosial," katanya.

Program ini diselenggarakan atas kerja sama Kemenag dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji, BAZNAS RI, Dompet Dhuafa, Bank Syariah Indonesia (BSI) Maslahat, Salam Setara, YBM PLN, LAZ As-Salam fil Alamin, Baitul Mal Wal Muamalat, serta sejumlah lembaga lainnya.

Para pendakwah dijadwalkan berangkat pada 27 Februari 2025 dan akan menjalankan tugas mereka hingga akhir Ramadan. Dengan program ini, Kemenag berharap masyarakat di wilayah 3T dan diaspora Indonesia di luar negeri dapat merasakan manfaat dari layanan keagamaan yang lebih luas dan berkualitas.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit