BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan baliho milik pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Ansar Ahmad - Nyanyang Haris Pratamura (SAYANG), serta paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad - Li Claudia Chandra (ASLI), ditemukan dalam kondisi rusak di sejumlah lokasi di Koat Batam.
Kerusakan baliho tersebut terjadi di berbagai titik strategis, seperti di dekat Hotel Kaliban Batam Centre, sepanjang jalur Bandara-Simpang Jam, Batuampar, hingga kawasan Tembesi. Beberapa baliho bahkan terlihat dipotong, dengan gambar wajah Ansar-Nyanyang hilang, sementara foto Presiden Prabowo Subianto yang turut terpampang di baliho tetap utuh.
Ketua Tim Relawan ASLI, M Nur, menyayangkan insiden ini dan menduga kerusakan tersebut merupakan tindakan sengaja yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab. "Kami sangat menyayangkan tindakan ini. Perusakan alat peraga kampanye seperti ini merusak nilai-nilai demokrasi. Kami meminta semua pihak menjaga situasi di Batam tetap kondusif," ujar Nur pada Sabtu (23/11/2024).
Ia menegaskan, kerusakan tersebut bukan akibat faktor alam, melainkan ulah manusia. "Indikasi kuat bahwa ini perbuatan tangan-tangan jahil. Tim kami saat ini sedang melakukan pengecekan di lapangan untuk mengetahui pelakunya," tegasnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Nur menyatakan akan melaporkan insiden ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam. "Kami akan segera mengajukan laporan resmi sebagai bentuk protes atas tindakan tidak terpuji ini," tambahnya.
Menanggapi insiden ini, Nyanyang Haris Pratamura, calon Wakil Gubernur Kepri dari pasangan SAYANG, juga menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai tindakan perusakan tersebut tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat dan berpotensi menciptakan ketegangan di tengah masyarakat.
"Pilgub ini seharusnya menjadi ajang pesta demokrasi yang damai, penuh keceriaan, dan memberikan rasa aman. Mari bersama-sama menjaga suasana yang kondusif demi mewujudkan Pilkada damai di Kepulauan Riau," imbaunya.
Baik tim relawan maupun paslon yang bersangkutan berharap insiden ini tidak berlanjut. Mereka mengajak semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta menjadikan Pilkada serentak 2024 sebagai momentum memperkuat demokrasi di Indonesia.
Bawaslu diharapkan segera menindaklanjuti laporan ini untuk memastikan keadilan bagi seluruh pihak yang bertarung dalam kontestasi politik.
Editor: Gokli