BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam, Bawono Ika Sutomo, mengatakan pihaknya terus berupaya untuk mewujudkan pelaksanaan pemasyarakatan yang semakin pasti.
Menurutnya, pelaksanaan prinsip dasar pemasyarakatan 3+1 yaitu deteksi dini, berantas narkotika, sinergitas dengan APH, dan back to basic menjadi senjata utama mewujudkan pelaksanaan pemasyarakatan yang semakin pasti.
Kalapas Batam memastikan pengungkapan kasus penyeludupan 12 kilogram narkotika jenis sabu di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) beberapa waktu lalu --yang diselundupkan di dalam 800 mangkuk, merupakan hasil koordinasi dan sinergitas antara Polda Metro Jaya dan Lapas Batam.
"Inisial J yang dimaksud adalah benar warga binaan kami yang sebenarnya berinisial SP alias BN. Ini merupakan bentuk kolaborasi antara Lapas Batam dan Polda Metro Jaya," ujar Bowona, Rabu (31/5/2023) sore.
Bowona pun menyerahkan sepenuhnnya proses hukum SP selanjutnya kepada Polda Metro Jaya yang diduga mengendalikan jaringan narkotikan internasional.
"Kami juga berharap, Sp alias BN agar dapat dihukum seberat-beratnya. Dan, sesuai dengan Permenkumham No. 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas, Sp alias BN bisa dipindahkan ke Lapas Nusakambangan," ujarnya.
"Seluruh petugas Lapas Batam memiliki tanggung jawab moril untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Upaya ini harus dilaksanakan dengan semangat kebersamaan, komitmen dan bersinergi dengan APH terkait," tutup Bowona.
Editor: Gokli
