BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus pelanggaran dua kapal super tanker asing MT Horse dan MT Freya bergulir ke Kejaksaan Negeri Batam, setelah penyidik Mabes Polri, PPNS Hubla dan PPNS KLHK melimpahkan dua tersangka dan barang bukti.
Kasi Pidum Kejari Batam, Novriadi Andra, mengatakan, pelimpahan barang bukti dan tersangka merupakan proses tahap 2 setelah berkas dinyatakan P-21.
Untuk barang bukti tersebut, kata Novriadi, disimpan di ruang penyidik Kejaksaan Negeri Batam. Sedangkan para tersangka dititipkan di Polres dan Rudenim pada Rabu (7/4/2021) kemarin.
"Kedua tersangka merupakan orang asing, satu tersangka ditahan dan satu lagi dititip," kata Novriadi melalui telepon selulernya, Kamis (8/4/2021).
Menurut dia, kedua tersangka atas nama Cheniyun yang dijerat dengan Pasal 102 UU Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PLH) nomor 31 tahun 2009. Sedangkan tersangka kedua bernama Mehdi yang dijerat Pasal 1 UU nomor 12 tahun 1958 tentang undang-undang darurat.
"Tersangka CY ditahan di Polres dan M dititip di Rudenim. M tak bisa ditahan karena hukumanya tak mengharuskan ditahan," ujarnya.
Lanjut Novriadi, saat ini penuntut umum tengah melengkapi berkas administrasi dan selanjutnya akan diserahkan ke Pengadilan Negeri Batam. "Secepatnya akan dilimpahkan," tegasnya.
Diketahui, dua kapal tanker asing, MT Horse dan MT Freya, masing-masing berbendera Iran dan Panama diduga melanggar alur pelayaran Indonesia dan melakukan pencemaran lingkungan.
Kapal tersebut melakukan transfer BBM ilegal dan dengan sengaja menutup nama lambung kapal dengan kain serta mematikan AIS untuk mengelabui aparat penegak hukum Indonesia.
Editor: Gokli
