BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 50 orang wartawan peserta "In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan" yang digelar secara zoom selama dua hari, Senin-Selasa (20-22/9/2021), hari ini mulai melakukan kegiatan liputan kolaboratis.
Pelatihan wartawan perbatasan yang digelar oleh Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan (LPKW) UPN 'Veteran' Yogyakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia itu digelar dalam tiga zona. Yaitu, Zona-1 Batam-Tanjungpinang. Zona-2 Karimun-Lingga, Rabu-Kamis (22-23/9/2021). Dan Zona-3 Anambas-Natuna (27-28/9/2021).
Liputan kolaboratif itu akan mereka lakukan selama sepekan, dimulai hari ini, Rabu (22/9/2021). Dalam liputan berkedalaman (indepth reporting) itu, mereka akan mengangkat berbagai isu maritim yang terjadi di Provinsi Kepri. Diantaranya, mengenai limbah minyak hitam dari laut lepas yang setiap tahun mencemari pantai di kawasan Bintan dan daerah lain di Kepri.
BACA JUGA: Kedubes AS Tekankan Peran Penting Pers Jaga Kedamaian Laut Cina Selatan
"Setelah mendapat berbagai materi mengenai keamanan maritim, jurnalisme data, teknik wawancara, kode etik jurnalistik dan teknik liputan berkedalaman, maka hari ini mereka akan memulai tugas liputan kolaboratif setiap kelompok," ujar Direktur LPKW UPN 'Veteran' Yogyakarta, Susilastuti, Rabu (22/9/2021).
Dalam liputan kolaboratif ini, para peserta pelatihan zona-1 dibagi menjadi 10 kelompok. Setiap dua kelompok akan didampingi oleh seorang fasilitator dari UPN 'Veteran' Yogyakarta yang berlatar belakang wartawan.
Mereka itu adalah Panji Dwi Arsianto, Sika Nur Indah, Khuswatun Khasanah, Senja Yustisia dan Kurnia Arofah.
BACA JUGA: Gubernur Kepri Tawarkan Potensi Wisata Alif Stone Natuna
"Para fasilitator itu akan membimbing para peserta agar liputan mereka lebih fokus dan memenuhi standar liputan berkedalaman, sebelum nantinya karya-karya mereka itu akan dipublikasikan di media mereka masing-masing lalu dibukukan," tambah Susilastuti.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Kepri In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan, Saibansah Dardani menambahkan, dalam liputan kolaboratif ini, para peserta diminta untuk sementara waktu menanggalkan ego media masing-masing. Karena dalam kelompok ini, mereka telah menjadi satu tim meski berasal dari berbagai media.
"Semua peserta tidak boleh lagi membawa ego medianya sendiri, karena sekarang mereka bekerja dalam satu tim dengan fokus liputan yang telah mereka sepakati bersama," ujar Assesor Uji Kompetensi Wartawan LPKW UPN 'Veteran' Yogyakarta itu.
Sebelum melakukan liputan kolaboratif, para peserta telah mendapat pemaparan dari Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers, Agus Sudibyo yang menyampaikan materi berjudul, "Pers dan Liputan Isu Perbatasan Negara". Kemudian, paparan mengenai isu-isu security maritim yang disampaikan oleh pakar keamanan maritim Dr. Nicolaus Loy, MA.
Pada hari kedua, paparan mengenai kode etik jurnalistik disampaikan oleh Susilastuti, jurnalisme data disampaikan oleh Agung Prabowo, teknik wawancara disampaikan oleh Arif Wibawa dan ditutup dengan pemaparan mengenai teknik liputan berkedalaman oleh Saibansah Dardani.
Pada sesi pembukaan di hari pertama, Konsul dan Pejabat Utama Konsulat Amerika Serikat (AS) Medan, Gordon S. Church mengatakan, pihaknya sangat menghargai dan menghormati peran pers dalam mengawal kedamaian di Laut Cina Selatan. Tentu saja, melalui karya-karya jurnalistik yang mereka hasilkan. Untuk itu, Church pun tak sabar ingin membaca karya jurnalistik para wartawan perbatasan Kepri itu.
Editor: Dardani