BATAMTODAY.COM, Karimun - Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karimun semakin mengancam warga masyarakat. Bahkanpenyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut telah memakan satu korban jiwa beberapa waktu lalu.
"Dari data yang ada hingga pertengahan bulan Juli 2020, tercatat sebanyak 180 kasus DBD ditemukan di Kabupaten Karimun," ujar Rahmadi, Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Karimun, Minggu (19/7/2020),
Rahmadi mengatakan, angka kasus DBD ini sudah cukup tinggi, apalagi sekarang ini masih pertengahan Juli 2020 .
Jika dibandingkan kasus DBD pada tahun 2019 yang keseluruhannya berjumlah 232 kasus. Kasus DBD pada tahun 2020 bisa saja akan melewati angka kasus dari tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, untuk menurunkan jumlah warga dari kasus DBD, salah satu yang terpenting yakni adanya kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan dan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk dan jentik nyamuk sangat diperlukan.
Menurutnya, sekarang ini Kabupaten Karimun sedang mengalami musim hujan dan cuaca juga ikut mempengaruhi, apalagi beberapa bulan ini adanya wabah Pandemi Covid-19.
Menurut Rahmadi, sekarang ini kita terus melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat untuk melakukan Menguras Air di bak air, Mengubur barang-barang bekas dan menutup tempat - tempat penampungan air atau yang sering disebut dengan 3 M .
Sambung Rahmadi, selain itu dia mengaku sudah menyebarkan edaran ke kecamatan-kecamatan dan Puskesmas serta Posyandu untuk mengajak masyarakat melaksanakan gerakan 3 M plus dan penyebaran bubuk Abate kepada masyarakat.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan bubuk abate, bisa langsung mendatangi Puskesmas untuk mengambilnya," Kata Rahmadi.
Sementara untuk fogging, Rahmadi mengatakan kemungkinan hanya bisa dilakukan pada lokasi-lokasi yang memang sudah ada kasus DBD dan tidak bisa dilakukan menyeluruh.
Untuk menekan angka kasus DBD saat ini di Kabupaten Karimun, Rahmadi menghimbau kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan yang sangat diperlukan.
Editor: Surya
